Nusantaratv.com-Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto meminta agar kasus kematian Afif Maulana diusut tuntas tanpa ada rekayasa dan yang ditutup-tutupi.
"Kami juga memohon dengan segala hormat agar betul-betul transparan tidak ada rekayasa tidak ada yang ditutup-tutupi menjaga citra positif dari Polri," kata Kak Seto dalam Dialog NTV Today di NusantaraTV, Selasa (9/7/2024).
Kak Seto mengungkapkan LPAI sudah berkoordinasi dengan Polri untuk mengungkap kasus kematian Afif Maulana.
"Intinya memang kami selalu koordinasi dengan Mabes Polri karena kami memang ada MoU. Di mana kami sangat dilibatkan untuk memantau berbagai perkembangan situasi mengenai kekerasan terhadap anak termasuk juga kinerja dari Polri," tuturnya.
"Jadi masukan-masukan ini bukan hanya di tingkat pusat tapi di daerah juga," imbuhnya.
Lebih lanjut Kak Seto menyampaikan dalam pertemuan kemarin dengan Kapolda Sumatera Barat disepakati bahwa ini betul-betul akan meningkatkan kinerja dari jajaran di Polda Sumatera Barat di dalam mengusut tuntas kasus ini.
Baca juga: NTV Morning: Ratusan Mahasiswa Demo di Mapolda Sumbar: Tuntut Usut Tuntas Kematian Afif Maulana
"Dan kami juga memohon dengan segala hormat agar betul-betul transparan tidak ada rekayasa tidak ada yang ditutup-tutupi menjaga citra positif dari Polri," ungkapnya.
"Itu yang selalu kami tekankan. Dan ini bukan hanya d Sumbar di berbagai provinsi kami juga selalu tekankan hal itu," tambahnya.
Terkait pendampingan bagi sejumlah anak yang berstatus sebagai saksi dalam kasus ini, Kak Seto mengatakan LPAI Pusat telah menginstruksikan kepada LPAI Sumatera Barat untuk betul-betul aktif melakukan pendampingan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).
"Jadi betul-betul ada pendampingan juga dari lembaga perlindungan saksi dan korban. Agar para saksi tadi betul-betul dalam keadaan aman tidak ada tekanan-tekanan. Semua bisa digali dengan cara-cara yang serba terbuka," ujarnya.
Kak Seto juga mengaku telah mendatangi lokasi kejadian.
"Dan betul-betul melihat cukup jauh sekitar 18,5 meter jaraknya. Sehingga berbagai kemungkinan yang terjadi dan sebagainya. Kami lihat situasinya begitu," pungkasnya.