MPR
Nusantaratv.com - Akibat belum pulihnya server Pusat Data Nasional (PDN), membuat ratusan calon jamaah umroh di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), terancam gagal berangkat.
Lumpuhnya server PDN, tidak hanya memicu permasalahan serius di bidang pelayanan. Salah satunya perusahaan biro travel umroh dan haji turut merasa khawatir lantaran server PDN lumpuh sejak enam hari belakangan ini.
Hal ini diungkapkan Muhibbin Billah, CEO Chatour Travel Umroh dan Haji, yang berlokasi di wilayah barat Kota Surabaya.
Menurutnya, keberangkatan jamaah umroh yang awalnya dijadwalkan pada 22 Juli 2024, namun untuk proses persiapannya sudah di mulai sejak 8 Juli nanti.
Chatour Travel Umroh dan Haji ini sedikitnya membawahi 200 cabang di Jawa Timur, dan menjadwalkan sedikitnya 220 jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci.
Namun 50 jamaah di antaranya belum memiliki paspor sehingga dikhawatirkan apabila server PDN belum pulih hingga 8 Juli mendatang, mereka dipastikan terancam gagal berangkat umroh dan harus dilakukan penjadwalan ulang keberangkatan.
"Per hari ini ada 50 jamaah yang belum memiliki paspor, mereka terancam gagal berangkat dan akan kita lakukan penjadwalan keberangkatan kembali. Ini berdampak kepada teman-teman travel karena akan mengalami banyak kerugian," ujar Muhibbin, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today, Kamis (27/6/2024).
Penyelanggara travel umroh dan haji berharap pihak imigrasi dapat memberikan informasi secara resmi terkait adanya keterlambatan penerbitan paspor.
Hal itu disebutkan akan dijadikan dasar untuk memberitahu para jamaah apabila nantinya akan dilakukan penjadwalan ulang keberangkatan umroh ke Tanah Suci.
"Jika memang nantinya belum bisa dilakukan penerbitan paspor bagi calon jamaah umroh yang sudah mendaftar, maka kami selaku perwakilan dari travel umroh dan haji berharap adanya informasi resmi dari pihak imigrasi terkait kendala tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Fajaruddin Amiq, salah satu calon jamaah umroh asal surabaya mengaku baru pertama kalinya melakukan ibadah umroh ke Tanah Suci.
Dia memang sempat mendapatkan informasi soal adanya keterlambatan untuk penerbitan paspor.
Apabila nantinya terpaksa dilakukan penjadwalan ulang keberangkatan, maka dia tetap mengikuti secara prosedur aturan yang diberikan oleh pihak penyelenggara travel umroh dan haji tersebut.
"Saya mendapat penjelasan dari pihak travel, jadwal saya itu di tanggal 22 Juli. Jika paspor kami memang belum bisa diterbitkan, maka saya akan mengikuti semua prosedur dari pihak travel," tukas Fajaruddin.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh