MPR
Nusantaratv.com - Geram kampungnya menjadi ajang praktik maksiat, warga Desa Kwaron, Jombang, Jawa Timur (Jatim), menggeruduk sejumlah warung di tepi jalan desa setempat pada Kamis (1/8/2024) malam.
Warung tersebut disinyalir kerap menyediakan miras (minuman keras) dan wanita seksi. Puluhan warga kemudian mengamuk dan merusak sejumlah warung remang-remang yang beroperasi di desanya tersebut.
Polisi yang tiba ke lokasi berusaha mengamankan situasi, namun warga meminta aparat kepolisian segera menutup warung remang-remang tersebut.
Kapolsek Diwek Iptu Edy Widoyono memebenarkan adanya gejolak warga Kwaron. Bahkan, warga juga sudah melaporkan hal tersebut ke Polsek Diwek. Atas laporan itu, pihaknya bersama tiga pilar tingkat kecamatan, yakni Koramil dan Camat, mendampingi warga saat mendatangi lokasi.
"Namun warung yang dimaksud sedang tutup. Sehingga kami pasang police line. Nah, besok rencananya pemilik warung kami panggil untuk diberi tahu. Karena warga tidak menghendaki warung yang menjual miras dan sering membuat kisruh beroperasi di sini," kata Edy, seperti diberitakaan Nusantara TV dalam program NTV Today, Jumat (2/8/2024).
Sementara itu, Kepala Dusun, Joko Sampurno, mengakui adanya penjualan miras dan aksi asusila yang kerap terjadi di warung tersebut. Dia pun geram, karena pemilik warung tidak mengindahkan teguran warga.
"Sudah terdeksi sama masyarakat. Dan masyarakat tahu semua sebenarnya, dari pihak pemerintah desa juga sudah negor berkali-kali tentang masalah warung miras, dan banyak perempuan yang seksi-seksi. Harapan masyarakat warung-warung itu tidak ada di Kwaron," sebut Joko.
Usai aksi penyegelan, warga mengancam akan melakukan tindakan yang lebih keras jika pemilik warung tetap melakukan praktik maksiat di desa Kwaron.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh