NTV Today: Akhirnya Terjadi Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah, Gaza Bagaimana?

Nusantaratv.com - 29 November 2024

Perang Israel dengan kelompok Hizbullah mengakibat sejumlah bangunan dan kendaraan rusak berat
Perang Israel dengan kelompok Hizbullah mengakibat sejumlah bangunan dan kendaraan rusak berat

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Ribuan pasukan Lebanon bergerak ke perbatasan dekat Israel menyusul berlakunya gencatan senjata antara Israel dengan kelompok Hizbullah di Lebanon. 

Seberapa besar dampak akhir pertempuran ini terhadap konflik di kawasan dan akankah mengarah juga ke gencatan senjata di Gaza? 

Tim VOA melaporkan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon disambut positif berbagai pihak termasuk Senator senenior Amerika Serikat dalam lawatan ke Yerusalem. 

"Gencatan senjata di Lebanon menurut saya adalah perkembangan yang baik.
Rakyat Lebanon bakal diberikan kelegaan dan dipastikan bahwa serangan 7 Oktober tak terulang dari perbatasan Lebanon-Israel," kata senator Partai Republik, Lindsey Graham seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Today, Jumat (29/11/2024). 

Gencatan senjata ini diprakarsai Amerika Serikat bersama Prancis mengakhiri pertempuran yang terjadi bersamaan dengan perang Israel dengan kelompok Palestina Hamas sejak Oktober 2023. 

Israel mengintensifkan serangan balasan pada September 2024 hingga menewaskan banyak komandan Hizbullah termasuk pemimpin kelompok ini Hassan Nasrallah. 

Analis dari Center for A New American Security Jonathan Lord  mengatakan Israel berhasil menghancurkan kapasitas militer Hizbullah dan pemimpinnya. 

"Dan Lebanon telah dipukul habis dalam serangan ini. Tak banyak yang bisa dilakukan oleh Hizbullah selain mengaku kalah dan pulihkan diri," kata Jonathan.

Sebagai bagian kesepakatan pasukan Lebanon masuk ke Lebanon Selatan dan menjadi satu-satunya pasukan bersenjata di wilayah tersebut selain pasukan perdamaian PBB dari UNIFIL. 

Jurnalis VOA Virginia Gunawan dalam laporannya mengatakan gencatan senjata ini berupaya mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang diterbitkan guna mengakhiri perang terakhir antara Israel dengan Hizbullah pada tahun 2006. Resolusi tersebut akhirnya tidak sepenuhnya diimplementasikan di lapangan dan Hizbullah tetap aktif di Lebanon Selatan dan bahkan menambah persenjataannya. Dengan tercapainya gencatan senjata di Lebanon pemerintah AS  mengupayakan gencatan senjata di Gaza. 

Presiden AS Joe Biden menyampaikan rencana melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina. 

"Beberapa hari ke depan AS akan kembali gulirkan bersama Turki, Mesir, Qatar dan Israel dan seluruh lain untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dengan pelepasan sandera pada akhir perang tanpa Hamas berkuasa. Ini bisa tercapai," kata Joe Biden. 

Tokoh Hamas kepada kantor berita AFP telah mengisyaratkan siap menegosiasi
gencatan senjata dengan Israel. 

"Israel dalam situasi strategis amat sulit. Saat ini mereka tak banyak diuntungkan dalam serangannya di Gaza. Berlanjutnya konflik di sana akan memperlama malapetaka humaniter bagi 2,3 juta warga sipil Palestina di Gaza. Kerusakan bagi warga sipil akan membuat Israel semakin terkucil di panggung global," kata Jonathan Lord. 

Pada saat yang sama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan dari kabinet koalisi bila dianggap terlalu banyak memberi konsesi kepada Hamas. 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close