Nusantaratv.com-Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia 2024 untuk pertama kalinya akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Untuk itu Otorita IKN terus bekerja mematangkan persiapan penyelenggaraan momen bersejarah tersebut. Bahkan agar persiapan dapat berjalan secara maksimal, Otorita IKN harus menutup sementara kawasan Titik Nol IKN dari kunjungan wisata.
"Kami sengaja menutup sementara untuk mempersiapkan kehadiran 17 Agustus," kata Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati dalam program dialog NTV Prime di studio NusantaraTV, Senin (27/5/2024).
Thomas mengatakan pihaknya mempersiapkan lokasi upacara Istana jangan sampai terganggu. Termasuk memelihara rumput-rumput khusus yang ada di area yang akan dijadikan lokasi upacara.
"Sehingga dapat terjaga dengan baik tumbuh dengan baik," ujarnya.
Upaya tersebut, kata Thomas, bertujuan agar Indonesia dapat memperlihatkan seluruh kawasan IKN menjadi showcase.
"Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita sedang membangun infrastruktur yang standar, kualitas tetap kita jaga," terangnya.
Tak hanya itu, sambungnya, pembangunan di IKN juga mengacu pada spek khusus dengan lima elemen penting yaitu Smart, Green, Inklusif, Resilience dan Sustainable.
"Kita bicara green building, smart building dan aspek-aspek itu kita perlu jaga. Sehingga dari pembangunan awal itu quality control kita jaga dan bagaimana memenuhi standar-standar sebagaimana saya bilang tadi. Ini betul-betul kita jaga," tuturnya.
Lebih lanjut Thomas mengatakan pembangunan IKN juga bakal menguatkan reputasi Indonesia di mata dunia.
"Reputasi kita akan dilihat oleh dunia. Ini kebanggaan Indonesia sebagai kota dunia untuk semua kita sementara membangun sustainable city. Dan ini adalah kontribusi terkait dengan bagaimana isu lingkungan menjadi catatan penting bagi dunia," ujarnya.
Baca juga: Waduh! 2.086 Hektare Lahan IKN Belum Clear
Saat ditanyakan soal perkembangan kesiapan IKN menggelar upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Thomas mengatakan persiapan berjalan dengan baik dan lancar termasuk untuk akomodasi.
"Hari ini misalnya Hotel Nusantara, kebetulan Minggu lalu saya datang untuk monitor langsung untuk melihat kesiapan," ungkapnya.
"Alhamdulillah siap dengan 191 kamar. Itu untuk VVIP nantinya," jelasnya.
Guna memaksimalkan kesiapan akomodasi, pihaknya juga telah menjalin koordinasi dengan Kota Balikpapan dan Samarinda.
Langkah tersebut, kata Thomas, sejalan dengan konsep Three City yang diusung dalam pembangunan IKN yang diibaratkan jantung, otot dan syaraf.
"Terintegrasi," tandasnya.
Thomas menyatakan dalam pembangunan IKN jangan hanya bicara tentang IKN saja.
Pihaknya bahkan telah merancang keseimbangan pembangunan dengan beberapa daerah mitra yang disebut Sampan Panjang yang merupakan singkatan dari Samarinda, Balikpapan, Penajam dan Tenggarong.
Bahkan kini telah diperluas menjadi Sambal Terong Pedas atau Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Penajam dan sekitarnya.
"Intinya kita tidak ingin ada gap pembangunan antara IKN dan luar IKN. Jadi jangan sampai ada menara gading sementara di kiri kanan jalan di sekitarannya baik itu ada ketimpangan," kata Thomas.
Karena itu, Otorita IKN mendorong pemerintah daerah yang ada di sekitar IKN untuk menangkap peluang.
" Kami tantang. Yang penting dalam bentuk kawasan khusus sebagaimana dalam Undang-undang. Kawasan ekonomi, kawasan industri, kawasan pangan berkelanjutan atau kawasan peternakan. Silakan," tuturnya.
"Berdasarkan potensi daerah masing-masing. Karena kalau kita bicara supplay chain yang ada di Balikpapan, Samarinda atau provinsi Kalimantan Timur, itu mayoritas didatangkan dari luar," pungkasnya.