NTV Prime: Israel Bakal Kalah dalam Peperangan, Gerakkan Moral Dukung Berdirinya Negara Palestina Semakin Massif dan Kuat

Nusantaratv.com - 07 Mei 2024

Jurnalis Senior Kompas, Musthafa Abd Rahman saat menjadi narasumber Bersama Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Abdul Kadir Jailani dan Pakar Hubungan Internasional UNPAD, Teuku Rezasyah dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV, Senin (6/5/2024)
Jurnalis Senior Kompas, Musthafa Abd Rahman saat menjadi narasumber Bersama Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Abdul Kadir Jailani dan Pakar Hubungan Internasional UNPAD, Teuku Rezasyah dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV, Senin (6/5/2024)

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Meski berhasil meluluhlantakan Jalur Gaza, Palestina dengan aksi militer yang dikecam komunitas internasional, namun Israel diprediksi akan menelan kekalahan dalam peperangan yang pecah sejak 7 Oktober lalu tersebut. 

Keyakinan itu disampaikan Jurnalis Senior Kompas, Musthafa Abd Rahman saat menjadi narasumber dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV, Senin (6/5/2024). Selain Musthafa Abd Rahman dialog juga menghadirkan dua narasumber lain yakni Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Abdul Kadir Jailani dan Pakar Hubungan Internasional UNPAD, Teuku Rezasyah. 

"Sejauh pengamatan saya, seperti di awal disinggung oleh Pak Teuku bahwa peperangan dan pertempuran itu beda. Boleh menang dalam pertempuran, tapi bisa jadi kalah dalam peperangan," kata Musthafa Abd Rahman. 

"Apa yang terjadi di Jalur Gaza sekarang, sejauh pengamatan saya, boleh saja pengamatan atau persepsi saya itu salah. Tapi sejauh pengamatan saya, Israel memang menang dalam pertempuran. Israel mampu meluluhlantakan Jalur Gaza, seperti yang disinggung oleh Pak Abdul Kadir tadi. Tapi belum tentu Israel memenangkan peperangan. Dan menurut saya, tanda-tandanya Israel akan kalah dalam peperangan," imbuhnya. 

Menurut Musthafa suara yang menyerukan two state solution berdirinya negara Palestina sudah sangat kuat. 

"Pertama, negara-negara Arab kaya seperti Arab Saudi, Uni Emirat, Qatar sudah diminta oleh Amerika untuk berandil membangun kembali Jalur Gaza. Tapi mereka menolak semua. Mereka bilang  kami mau menyumbang atau mengucurkan dana untuk membangun kembali Jalur Gaza, kalau isu Palestina selesai. Kalau isu Palestina belum selesai, mereka tidak mau," papar Musthafa.

"Karena kalau belum selesai, seperti dikatakan Pak Abdul Kadir tadi, akan terjadi perang lagi," lanjutnya.

"Kedua, sudah ada semacam komitmen bahwa di akhir Mei akan ada beberapa negara Eropa yang akan mengakui negara Palestina, seperti Spanyol, Irlandia, Skotlandia, dan Slovenia. Dan gerakan ini, gerakan hati nurani ini, gerakan diplomasi ini, gerakan moral ini, kalau nanti digerakkan bersama-sama dengan OIC tadi, Liga Arab, PBB, kemudian Cina dan Rusia. Akhirnya Israel akan terjepit dalam posisi terpojok nanti," imbuhnya.

"Dan Amerika Serikat sendiri sudah mendukung berdirinya negara Palestina. Ini sudah merupakan keniscayaan, karena tanpa ada berdirinya negara Palestina, perang ini akan terulang terus," tukasnya. 

Sebelumnya, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Abdul Kadir Jailani menyampaikan bahwa Menlu Retno Marsudi sudah menegaskan posisi dan sikap Indonesia terhadap persoalan Palestina. 

"Bahkan, sebagaimana diketahui, Indonesia telah melakukan banyak hal yang mungkin tidak bisa saya rinci satu persatu di sini. Indonesia akan melakukan semua langkah dalam koridor diplomasi dan sesuai hukum internasional untuk mendorong kemerdekaan Palestina," tuturnya.

"Dan kita mengetahui bahwa hal ini merupakan tanggung jawab bersama, merupakan tanggung jawab kolektif. Dan Selama ini, Indonesia seperti dikatakan Bu Menlu adalah merupakan  salah satu dari sedikit negara yang paling konsisten dalam membela kepentingan Palestina," tambahnya. 

Untuk menggalang masyarakat internasional, kata Jailani, Indonesia  akan menggunakan berbagai forum, forum yang paling utama adalah OIC atau OKI, ataupun juga negara-negara non-blok. 

"OIC bersama-sama Liga Arab telah melakukan special seasion memutuskan untuk mengirim special envoy kepada beberapa key players. Dan Menlu kita termasuk bagian dari itu, di mana  misi kita adalah mengupayakan penghentian kekerasan secara permanen di Gaza," kata Jailani. 

"Kita mendorong agar dimulainya kembali pembicaraan perdamaian menuju terwujudnya two state solutin," imbuhnya.  

Pada kesempatan yang sama, Teuku Rezasyah Pakar Hubungan Internasional UNPAD mengatakan hasil KTT Liga Arab, KTT OKI, dan hasil KTT yang di Gambia sekarang itu hendaknya berwujud kepada action plan dari semua negara OKI dan Gerakan Non Blok.

"Kemudian kita juga hendaknya terus membangun kerja sama dengan RRC dan Rusia, karena mereka kebetulan saat ini sedang kompak-kompaknya di Dewan Keamanan PBB," pungkasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close