NTV Prime: Curhatan Pegi Setiawan: Pelajaran Hidup hingga Tipe Wanita Idaman

Nusantaratv.com - 12 Juli 2024

Hadir dalam program dialog NTV Prime di Nusantara TV, Kamis (11/7/2024), Pegi Setiawan mencurahkan isi hatinya.
Hadir dalam program dialog NTV Prime di Nusantara TV, Kamis (11/7/2024), Pegi Setiawan mencurahkan isi hatinya.

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pegi Setiawan menghirup udara bebas. Hampir dua bulan, sejak 21 Mei hingga 8 Juli 2024, dia mendekam di tahanan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Jawa Barat akibat dijadikan tersangka kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky, di Cirebon, pada 2016.

Hakim tunggal Eman Sulaeman dalam putusannya pada Senin (8/7/2024) mengabulkan gugatan praperadilan Pegi Setiawan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan dinyatakan tidak sah.

Hadir dalam program dialog NTV Prime di Nusantara TV, Kamis (11/7/2024), Pegi Setiawan mencurahkan isi hatinya.

Nama Pegi Setiawan populer semenjak ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky, di Cirebon, pada 2016. "Alhamdulillah, bahagia, terharu, luar biasa, nggak nyangka (populer)," ujar Pegi Setiawan kepada presenter Nusantara TV Donny de Keizer.

Dia mengaku bersyukur dan merasakan kebahagiaan karena bisa kembali bertemu, berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga. "Bahagia bisa melihat kembali keluarga secara langsung," sambungnya.

Pegi Setiawan tidak menampik jika dirinya sempat mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan selama berada di tahanan Polda Jawa Barat. 

"Pertama saya masuk di ruang penyidikan itu ada pemukulan, setelah itu sudah tidak ada. Pemukulan di sekitar mata sebelah kanan. Yang mukul anggota yang menginterogasi saya," tambahnya. 

"Karena mungkin kami saling beradu argumen. Maksudnya, mereka tetap dalam pendirian menganggap saya bersalah, dan saya juga tetap dalam pendirian kalau tidak bersalah, ini kemungkinan ya," sebutnya.

Sementara itu, salah satu kuasa hukum Pegi Setiawan, Sugianti Iriani mengaku, dirinya sempat menanyakan kondisi Pegi Setiawan ketika pertama kali bertemu pascapenangkapan.

"Saya tanya, 'bagaimana kondisinya, ada tekanan tidak?', kata dia 'ada sedikit pukulan, dan saya diharuskan mengaku', dan saya tegaskan lagi, Pegi memang kamu melakukan itu nggak? 'Tidak bu, demi Allah, waktu itu saya memang ada di Bandung sedang bekerja, ibu juga tahu waktu 2016'," ucap Yanti, sapaan akrabnya. 

"Pada saat hari pertama saya mendampingi dia, katanya (wajahnya) ditutup kresek sampai sesak karena disuruh ngaku. Saya sudah kasih tahu, kalau memang tidak, ya tidak, jangan ngaku. Sampai saya tegaskan lagi, 'kamu melakukan nggak? Tidak bu," cetusnya.  

Sejak awal Pegi Setiawan bersikeras jika dia bukanlah pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Keyakinan itu dia tunjukkan saat Polda Jawa Barat menggelar konferensi pers terkait penangkapannya sebagai salah satu DPO (Daftar Pencarian Orang).

"Polisi menyebutkan saya adalah ketua geng, saya adalah penyuruh untuk membunuh, saya adalah pemerkosa, terus seolah-olah saya melakukan pembunuhan keji. Itu sama sekali saya bantah, dan sama sekali tidak pernah saya lakukan. Apalagi kejahatan seperti itu, bahkan saya tidak pernah punya pikiran untuk berbuat jahat sama orang. Karena saya berpikir apapun yang saya lakukan pasti saya akan kena karmanya. Jadi jangan sampai berbuat jahat kepada orang lain, karena suatu saat orang lain pasti bakal berbuat jahat sama kamu," ucapnya.

Menurutnya, keberanian sikap yang dia tunjukan semata-mata demi menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.

"Saya juga nggak mau harkat martabat keluarga saya diinjak-injak, dihancurkan, masa depan saya dihancurkan, mimpi dan cita-cita saya dihancurkan, nama baik saya dimatikan, saya tidak mau." 

"Saya juga tidak mau membohongi publik. Jika saya tidak bicara, maka sama saja saya membohongi publik, membohongi kedua orang tua saya, membohongi keluarga saya, dan membohongi Allah Subhanahu wa ta'ala. Meskipun risiko saya berat atau risiko saya mati, saya rela, karena saya ingin menegakkan kebenaran. Dan kalau nggak ingat keluarga, mungkin saya tidak akan sekuat itu," tegas Pegi Setiawan. 

Didampingi Puluhan Kuasa Hukum

Pegi Setiawan tidak menyangka bakal didampingi puluhan kuasa hukum dalam menghadapi kasus pembunuhan Vina dan Eky yang menjeratnya.

Dia mengaku tahu banyak yang membelanya dari tahanan yang baru masuk ke selnya. Tahanan itu menyebut banyak pengacara yang membela Pegi Setiawan tampil di televisi.

"Nah itu juga saya baru tahu. Saya bertanya-tanya dalam hati 'kuasa hukum dari mana?' Maaf saya dari keluarga yang nggak mampu. Jadi nggak mungkin bisa bayar kuasa hukum, tapi ternyata Alhamdulillah banyak sekali kuasa hukum yang benar-benar tulus membantu saya tanpa dibayar, saya sangat berterima kasih," imbuhnya.

"Kalau bu Yanti itu sudah saya anggap sebagai keluarga, karena ibu saya (Kartini) sudah lama kerja (sebagai ART) sama bu Yanti, kerja di rumahnya, bu Yanti juga paling baik sama keluarga saya," ujar Pegi Setiawan.

Yanti menyebutkan, ketika pertama kali mengetahui masalah yang menimpa Pegi Setiawan, maka dirinya bertekad harus berada di garda terdepan. 

"Pegi dan ibunya adalah bagian dari keluarga saya, jadi saya harus berada di garda terdepan. Saya mendampingi Pegi saat dia sudah ditetapkan sebagai tersangka," bebernya. 

Para pengacara ini disebut tergerak hatinya saat dirinya mengatakan Pegi Setiawan merupakan korban salah tangkap dan mengajukan penangguhan penahanan.

Bahkan, Yanti sempat tidak diperbolehkan bertemu dengan Pegi Setiawan. Dia disuruh menunggu sejak pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WIB.

"Dan penangguhan penahan pun ditolak saat itu. Katanya silakan ibu berjuang di pengadilan saja, seperti itu," papar Yanti.

Ingat Pesan Orang Tua

Pegi Setiawan mengaku mendapat nilai-nilai yang baik dari kedua orang tuanya. Pegi Setiawan ingat pesan orang tuanya agar tidak mudah berbuat jahat kepada orang lain.

"Itu yang selalu tertanam dalam diri saya. Saya juga bingung kenapa ada orang yang tega menuduh seseorang yang sama sekali orang itu tidak bersalah. Karena apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai," terang Pegi Setiawan.

Dia juga mengaku tidak ada yang berubah dalam dirinya sejak namanya semakin popular. "Nggak ada yang berubah, karena saya ingin tetap menjadi diri saya sendiri. Saya akan tetap seperti yang dulu, masih punya cita-cita yang sama, dan rasa sayang sama keluarga," ungkapnya.

Pegi Setiawan juga bakal tetap menekuni pekerjaanya sebagai buruh bangunan. "Insya Allah saya serahkan sepenuhnya sama Allah. Jika memang rezeki saya di buruh bangunan, saya lanjutkan. Tapi, kalau memang ada rezeki lain, yang menurut Allah jauh lebih baik, saya akan coba ambil," cetusnya.

Pelajaran Hidup

Pernah mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan selama dalam tahanan dijadikan pelajaran hidup berharga oleh Pegi Setiawan. Dia juga tidak menaruh dendam terhadap mereka yang telah melakukan kekerasan terhadap dirinya. 

Justru Pegi Setiawan berterima kasih atas pelajaran yang didapat tersebut, yang akan membentuk dirinya sebagai pribadi yang lebih ikhlas dalam kondisi apapun.

"Saya mau menucapkan terima kasih banyak. Ini jadi pelajaran hidup untuk saya bisa menerima keadaan dan masalah apapun. Saya juga banyak mengambil hikmah. Saya tidak dendam, justru lebih ikhlas, terus bisa belajar menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, dan  bisa lebih mendekatkan diri sama Tuhan," ujar Pegi Setiawan. 

Pegi Setiawan berharap polisi bisa lebih profesional. Dia juga mendukung kepolisian karena sangat dibutuhkan masyarakat. "Kedepannya semoga polisi jauh lebih baik, lebih profesional. Kami semua mendukung dan sangat butuh polisi," cetusnya. 

Ganti Rugi 

Bicara soal ganti rugi, Yanti mengaku sudah membicarakan hal tersebut kepada tim kuasa hukum lainnya.

"Tim memang sudah membicarakan itu. Karena Pegi juga 49 hari tidak bekerja. Tapi memang belum fix, dan mungkin kalau nanti gugatan ganti rugi itu sudah dibuat, maka kita akan bicara dan berkoordinasi dengan keluarga, apakah memang gugatan ini mau diajukan atau tidak? Mungkin untuk rehabilitasi yang utama, karena harus memulihkan nama baik Pegi," urainya.

Pegi Setiawan sendiri bakal menyerahkan sepenuhnya terkait tuntutan ganti rugi terhadap dirinya kepada kuasa hukumnya. "Saya sepenuhnya menyerahkan kepada tim kuasa hukum. Jadi biarkan mereka yang menentukan, karena mereka yang lebih mengerti hukum, saya tidak mengerti hukum," timpalnya. 

Tipe Wanita Idaman

Pegi Setiawan mengaku hingga kini belum memiliki kekasih, namun dia memiliki tipe wanita idaman. "Saya nggak neko-neko, yang penyabar saja kayak Mama (ibu)," sebut Pegi Setiawan.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close