NTV Morning: Percaya akan Terjadi Perang Nuklir, Warga AS Buru-buru Beli Bungker Super Mahal

Nusantaratv.com - 24 Januari 2025

Warga AS buru-buru beli bungker super mahal karena percaya tak lama lagi akan pecah perang nuklir
Warga AS buru-buru beli bungker super mahal karena percaya tak lama lagi akan pecah perang nuklir

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kekhawatiran akan perang dan instabilitas membuat sebagian warga Amerika Serikat menempuh jalur ekstrem dengan membeli bungker tahan bom yang juga dirancang untuk tahan dampak serangan nuklir. 

Tapi efektivitas produk seperti ini bilapun mahal dipertanyakan para ahli.

Tak jauh dari kota Dallas negara bagian Texas pekerja sebuah pabrik disibukkan dengan pembuatan sebuah produk unik. 

CEO Atlas Survival Shelters, Ron Hubbard menjelaskan perusahaannya memproduksi ruang berlindung dari bom terbesar di dunia. Di atas lahan 4 hektar dan luas bangunan 6 ribu meter persegi

"Dan seluruh pabrik ini kita dikelilingi bagian-bagian ruang berlindung anti-bom," kata Ron Hubbord seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning. 

Lebih spesifik Ron Hubbord perusahaannya membuat bungker atau ruangan bawah tanah tahan bom yang disebut bahkan tahan serangan nuklir

"Kebanyakan orang yang disurvei percaya akan ada perang dunia III yang akan amat destruktif dan ruang berlindung ini akan sangat bermnfaat menghadapinya," ujarnya. 

Menurutnya penjualan bungker tahan nuklir melonjak menyusul pandemi COVID-19, perang Rusia dengan Ukraina serta perang Israel Hamas di Gaza.

"Orang merasa resah. Mereka ingin tempat aman melindungi keluarga. Lebih baik punya tapi tak harus digunakan daripada butuh tapi ternyata tak punya," tandas Ron.

Saat puncak Perang Dingin tahun 1950-an banyak video menyarankan orang berlindung ke bawah meja begitu ada serangan nuklir. Penelitian sesudahnya menunjukkan strategi ini hanya efektif untuk jarak tertentu dari pusat ledakan.

"Ledakan berdiameter 1,6-4,8 kilometer. Ini area yang memang cukup luas. Tapi lebih kecil dari luas sebuah kota. Banyak orang yang takkan langsung terkena ledakan yang harus memikirkan cara lindungi diri dari radiasi radioaktif," kata Michael Dillon dari Lawrence Livermore National Laboratory. 

Dillon mengatakan tak perlu ruang bawah tanah khusus untuk berlindung bila pusat ledakan cukup jauh. 

"Tak harus bangunan khusus. Apapun bangunan selain hunian bisa. Contohnya supermarket lokal anda. Di sana banyak rak-rak berisi makanan. Itu semua jadi pelindung anda," tandasnya. 

Laku kerasnya bungker anti serangan nuklir membuat cemas pejabat dan ahli bencana karena bukan hanya tak efektif tapi mengalihkan perhatian dari akar permasalahan yaitu nonproliferasi senjata nuklir.                                                                               
"Ruang berlindung bawah tanah bila memang ada perang nuklir total takkan bisa melindungi siapapun.
Mestinya kita salurkan sumber daya dan nergi untuk berupaya hentikan proliferasi dan berupaya untuk berbicara dengan negara-negara pemilik senjata nuklir lain," kata Anggota DPR Partai Demokrat James McGovern.  

Diperkirakan penjualan bungker di Amerika Serikat bakal meningkat sekitar 28% pada tahun 2030. 

"Bungker kecil satu ruangan bisa diperoleh dengan harga puluhan ribu dolar atau ratusan juta dengan bungker berukuran lebih besar multi-ruangan seperti layaknya sebuah apartemen di bawah tanah. Dengan harga jauh lebih mahal lagi bagi para pemiliknya bungker seperti ini memberikan rasa aman. Tapi bagi para kritikus rasa aman ini hanyalah rasa aman semu saja," kata Nova Purwadi dan Tim VOA melaporkan dari Washington DC. 


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close