Nusantaratv.com - Berniat mengambil sandal, seorang bocah berusia 6 tahun bernama Fadil dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Padang, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada Senin (16/9/2024) sore.
Proses pencarian dilakukan tim gabungan dengan menyisir Pantai Padang hingga malam. Namun, Tim SAR tidak berani mencari korban hingga ke tengah lautan dengan menggunakan perahu karet lantaran angin kencang dan ombak yang tinggi.
Isak tangis ibu korban pecah saat mengetahui anaknya menjadi korban tenggelam akibat terserat ombak di Pantai Padang. Sambil menunggu keajaiban, ibu korban terus menerus memanggil anaknya untuk segera pulang.
Kronologi kejadian bermula saat korban bermain di tepi pantai, dan sandalnya hanyut terbawa ombak. Korban lantas berusaha mengambil sandal miliknya hingga ke tengah laut.
Nahas, saat di tengah laut justru tubuh korban hanyut terseret ombak pantai. Masyarakat yang melihat kejadian ini sempat berusaha menolong korban, namun tingginya ombak dan minimnya alat membuat korban tidak tertolong.
Menurut Komandan Regu Basarnas Padang, Wahyu Hidayat, dua orang mencoba menyelamatkan korban. Namun ikut menjadi korban terseret ombak.
Baca Juga: NTV Highlights: Geger! Ribuan Ikan Naik ke Darat di Pantai Garut, Tanda Bakal Terjadi Megathrust?
"Fadil ini bermain bola di bibir pantai lalu sendalnya hanyut dan dikejar. Terus dia terseret ombak juga," kata Wahyu, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning, Selasa (17/9/2024).
"Ada dua orang yang mencoba menolong, tapi juga ikut terseret," lanjutnya.
Wahyu menyebutkan, dua orang ini berhasil diselamatkan dengan mengunakan tali. Sementara Fadil tidak tertolong.
"Jadi silih berganti berbondong-bondong diselamatkan pakai tali. Untuk dua orang yang selamat ini dibawa RSUP M Djamil Padang dan Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang," tambah Wahyu.
Hingga Senin (16/9/2024) malam upaya pencarian korban yang dilakukan tim gabungan masih belum membuahkan hasil.
Derasnya arus dan tingginya ombak membuat tim SAR tidak bisa melakukan pencarian ke tengah lautan menggunakan perahu karet. Pencarian korban akan dilanjutkan pada Selasa (17/9/2024) pagi.