Nusantaratv.com-Pemimpin Korea Utara Kim Jong un mengatakan Amerika Serikat dan Barat menggunakan militer Ukraina sebagai pasukan kejut untuk melawan Rusia dan beresiko memicu konflik global.
Sebaliknya, Seoul dan Washington menuduh Korea Utara yang bersenjata nuklir mengirim lebih dari 10 ribu tentara untuk membantu Rusia memerangi Ukraina.
Sementara itu, seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Morning, Selasa (19/11/2024), para ahli mengatakan Kim Jong Un sangat menginginkan teknologi canggih Moskow ditambah pengalaman tempur untuk pasukannya sebagai imbalan.
Menanggapi hal tersebut, Pyongyang membantah pengerahan itu dan Kim Jong un tidak meneyebutkannya dalam pidato kepada komandan batalion yang disiarkan kantor berita Korea.
Kim Jong Un menyebut Amerika Serikat dan barat menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas cakupan intervensi militer mereka secara global.
Kim berjanji akan meningkatkan pertahanan senjata nuklirnya tanpa batas.
Minggu lalu Korea Utara meratifikasi pakta pertahanan pentingnya dengan Rusia yang meresmikan pengetatan ikatan militer selama berbulan bulan antara kedua negara yang merupakan sekutu komunis selama perang dingin.