Nusantaratv.com-Danggap merugikan masyarakat Sumatera Selatan puluhan mahasiswa berdemo mengadang laju kapal tongkang yang melintas di perairan sungai Musi Palembang.
Mahasiswa mengklaim kompensasi yang diberikan perusahaan tambang tidak berimbang dengan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.
Dengan naik perahu para mahasiswa berorasi mengecam aktivitas batu bara yang dianggap banyak merugikan masyarakat Sumsel.
"Kami bertanya ke mana larinya CSR-csr dari pabrik PT-pt batu bara di Sumsel," teriak salah satu peserta aksi seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Morning, Senin (5/8/2024).
Menurut koordinator aksi, Andi Leo aktivitas batu bara yang ada di Sumatera Selatan selama puluhan tahun membuat lingkungan di sekitar pertambangan tercemar dan menggangu pernapasan masyarakat.
Baca juga: NTV Morning: Ratusan Mahasiswa Demo di Mapolda Sumbar: Tuntut Usut Tuntas Kematian Afif Maulana
Sedangkan kompensasi tidak sebanding untuk kesejahteraan warga yang terdampak.
"Kita hari ini dari gerakan Pemuda mahasiswa Sumatera Selatan mengangkat isu tentang batu bara. Kita tahu Sumatera Selatan hari ini memiliki cadangan batu bara yang sangat luar biasa. Dari belasan tahun puluhan tahun PT batuara masuk ke Sumatera Selatan. Namun itu hanya membuat masyarakat Sumatera Selatan di ambang musibah yang seharusnya batu bara ini memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sumatera Selatan," kata Andi Leo.
"Namun pada hari ini masih banyak masyarakat yang hanya menerima debu, jalan macet, sakit-sakitan, gangguan pernapasan dan lain-lain. Dan kita lihat hari ini kita dari gerakan pemuda mahasiswa Sumatera Selatan turun 3 perahu untuk menghadang batu bara yang muatannya kurang lebih tongkang ini Rp3 triliun.. arena satu kilogram batu bara itu ditaksir Rp200-300 ribu," imbuhnya.
Dalam aksi kali ini masa mengadang tongkang yang melintas di bawah jembatan Ampera perairan Sungai Musi Palembang.
Mereka membentangkan spanduk yang mengecam aktivitas tambang batu bara yang diklaim bisa menghasilkan uang Rp1 triliun sekali angkut.