Nusantaratv.com - Salah satu dari tujuh korban yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (22/9/2025), Ridho Darmawan tiba di rumah duka di Kampung Gedung Gede, Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (26/9/2024) malam.
Ridho berhasil diidentifikasi setelah lima hari menjalani autopsi di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim). Keributan kecil sempat terjadi saat paman almarhum, Jaelani Arifin, meminta peti jenazah dibuka lantaran dia curiga sang keponakan tewas bukan karena tawuran.
Setelah disholatkan, jenazah Ridho dibawa ke rumah duka. Kedatangan peti jenazah Ridho disambut haru dan tangis dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Keluarga meminta kepada Kapolda Metro Jaya untuk mengusut tuntas kasus ini, dan memberikan hukuman setimpal kepada anggota kepolisian yang melakukan patroli dimalam kejadian jika ditemukan unsur kelalaian.
Menurut keluarga, Ridho terakhir kali pamit pada Jumat malam untuk menghadiri pesta ulang tahun salah satu temannya. Namun, nahas, hingga Minggu pagi korban tidak kembali dan ditemukan tewas mengapung di Kali Bekasi.
"Bersama keluarga korban yang lain mungkin akan menempuh langkah-langkah hukum terkait kegiatan atau operasi yang dilakukan Tim Perintis Presisi Polres Metro Bekasi," ujar paman korban, Jaelani Arifin, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning, Jumat (27/9/2024).
"Yang akan kita pertanyakan adalah terkait SOP (Standar Operasional Prosedur) dari kegiatan mereka, apakah sudah sesuai standar atau tidak? Atau ada pelanggaran kode etik. Itu yang kita minta kepada Kapolda, Kapolres, untuk mengungkap sejelas-jelasnya, jangan ada yang ditutup-tutupin, karena kami korban," tambahnya.
Hingga kini seluruh jenazah berhasil diidentifikasi Tim DVI Mabes Polri, dan telah dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.