NTV Morning: Kemenkes Serahkan Hasil Investigasi Kasus Kematian Dokter Aulia Risma ke Polda Jateng

Nusantaratv.com - 03 September 2024

Kemenkes dan Kemendibudristek dan Polda Jateng menggelar rapat koordinasi secara tertutup di Markas Komando Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng terkait kematian dokter Aulia Risma Lestari.
Kemenkes dan Kemendibudristek dan Polda Jateng menggelar rapat koordinasi secara tertutup di Markas Komando Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng terkait kematian dokter Aulia Risma Lestari.

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangi Polda Jawa Tengah (Jateng) untuk menyerahkan hasil investigasi terkait kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari yang diduga mengakhiri hidupnya karena mendapat perundungan (bullying) dari para senior. 

Kemenkes berharap hasil investigasi itu bisa membantu polisi untuk segera menyelesaikan kasus ini. Kasus kematian dokter Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di RSUP dr Karyadi memasuki babak baru. 

Inspektorat Jenderal Kemenkes dan Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek) mendatangi Polda Jateng, pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Adapun tujuan mereka yakni menyerahkan hasil investigasi terkait kematian dokter Aulia Risma ke Polda Jateng untuk mengungkap kasus ini. Sebelumnya, Kemenkes dan Kemendibudristek dan Polda Jateng menggelar rapat koordinasi secara tertutup di Markas Komando Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng.

Usai pertemuan itu, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, pihaknya siap mendalami dan melakukan uji laboratorium forensik terhadap bukti hasil investigasi yang diserahkan Kemenkes. 

"Kami koordinasi dengan bahan hasil investigasi yang dilakukan Kemenkes, apa yang dilakukan nanti ke depan," kata Artanto, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning, Selasa (3/9/2024).

Mereka yang hadir dalam rapat koordinasi yakni Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Pol Johanson Ronald Simamora, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena, Inspektorat Jenderal Kemenkes, Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek.

"Rakor dalam rangka tindaklanjut kematian dokter Risma, kedua soal isu perundungan mahasiswi PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi," sambungnya.

Dia menambahkan, di antara pembahasan yang dilakukan yakni informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan perundungan itu, curhatan tulisan tangan, termasuk rekaman suara diduga suara korban sebelum meninggal yang curhat kepada ayahnya.

Penyidik akan melakukan uji laboratorium forensik (labfor) temuan-temuan itu. Di antaranya bertujuan untuk mengetahui tulisan curhatan itu apakah betul tulisan korban sendiri atau ada orang lain yang menuliskan, penyidik sudah mengumpulkan juga pembandingnya. Sampel suara juga akan didalami termasuk narasi di dalamnya.

"Semuanya apapun yang perlu di uji. Saksi-saksi sudah banyak yang kami mintai keterangan, lebih dari 10 orang. Ada temannya satu angkatan, pihak RS, keluarga, juga senior. Kami dalami hasil investigasi Kemenkes," ungkap Artanto.  

Penyidik juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apa penyebab kematian korban. Polda Jateng, sebut Artanto, mengatakan pihaknya menerima siapapun yang berkenan memberikan informasi soal adanya dugaan perundungan itu. 

Sebab, menurutnya, keterangan tersebut akan sangat membantu kepolisian dalam mengungkap kasus ini 

Sementara itu, Inspektur Investigasi Kemenkes Valentinus Rudy Hartono menyebut pihaknya telah menyerahkan temuan-temuan yang ada ke Polda Jateng. 

"Yang jelas, kami upaya maksimal mendapatkan data-data dan informasi, sudah kami sampaikan bukti-buktinya ke Polda (Jateng)," cetusnya.  

Diketahui, sebelumnya seorang dokter muda Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (12/8/2024) malam. 

Kematian korban diduga berkaitan dengan perundungan yang dialami dari tempatnya menempuh Pendidikan. Saat meninggal, korban sedang menjalani tugas belajar sebagai peserta PPDS Anastesi di Undip Semarang. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close