Nusantaratv.com-Biro Penyelidik Federal mengumumkan pelaku serangan truk ke arah kerumunan orang yang sedang merayakan tahun baru di New Orleans merupakan seorang Veteran Angkatan Darat AS yang telah berbaiat kepada ISIS. Meski demikian FBI memastikan pelaku bertindak sendirian dalam serangan yang menewaskan sedikitnya 15 orang itu.
FBI mengatakan tersangka yang ditembak mati di tempat kejadian setelah menembaki polisi telah diidentifik sebagai Shamsud-Din Jabbar. Seorang warga Texas berusia 42 tahun yang pernah bertugas di Afganistan.
Ia berkendara dari Houston ke New Orleans Pada 31 Desember dan mengunggah 5 video di Facebook saat serangan terjadi. Di mana ia mengatakan bahwa ia mendukung ISIS kelompok militan Islam yang memiliki pejuang di Irak dan Suriah.
Baca juga: NTV Crime: Kapolrestabes Semarang Dicopot, Imbas Kasus Penembakan Polisi terhadap Siswa SMK?
"Pertama dan terutama izinkan saya menjelaskan hal ini dengan sangat jelas. Ini adalah tindakan terorisme. Ini adalah tindakan yang direncanakan dan jahat," kata Wakil Asisten Direktur Divisi Kontra Terorisme FBI, Christopher Raia seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
"Namun pada saat ini saat ini dan ini adalah fakta lain yang ingin saya perjelas kami tidak menilai bahwa ada orang lain yang terlibat dalam serangan ini kecuali Shamsud-Din Jabbar subjek yang telah anda ketahui," imbuhnya.
FBI mengatakan bahwa tampaknya tidak ada kaitan antara serangan di New Orleans dan peristiwa di Las Vegas pada hari yang sama ketika sebuah Tesla Cyber truck yang penuh dengan tabung bensin dan mortir kembang api besar meledak dalam api di luar Trump International Hotel di Las Vegas. Hanya beberapa minggu sebelum presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Outih pada tanggal 20 Januari.