Nusantaratv.com-Dua kelompok massa pendukung bupati dan wakil bupati Puncak Jaya kembali terlibat bentrok sejak Senin (3/3/2025). Akibat bentrokan itu puluhan rumah dibakar oleh kedua kelompok massa.
Saling serang antar massa pendukung menewaskan satu orang
Polres Puncak Jaya aksi saling serang itu berawal dari meninggalnya seorang pendukung pasangan calon di sekitar di jalan Poros Kuburan Tujuh, Mulia, akibat dianiaya dan jenazahnya dibawa ke posko sehingga massa yang berada di posko tidak terima dan melakukan penyerangan hingga kedua kubu saling menyerang menggunakan panah dan senjata tajam.
Bentrokan dua kelompok massa pendukung bupati dan wakil bupati di Puncak Jaya itu menyebabkan ribuan warga mengungsi ke Polres dan Kodim 1714.
"Secara umum dari pagi sampai dengan siang hari ini situasi yang ada di Kabupaten Puncak Jaya aman terkendali pasca daripada aksi saling serang antara kedua belah kubu. Yaitu kubu 01 dan kubu 02 pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Puncak Jaya," kata Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
"Kemarin telah terjadi aksi saling serang antara kedua belah kubu yang mengakibatkan korban jiwa, luka-luka serta ada kerugian materil atau pembakaran rumah," lanjutnya.
"Kami menghimbau Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Puncak Jaya tetap melaksanakan aktivitas namun sama-sama kita selalu waspada," imbuhnya.
Bentrokan antar kedua pendukug pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya yang terjadi sejak awal bulan Februari lalu telah menyebabkan tiga orang meninggal 178 orang terluka dan 88 rumah dibakar.
Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Wendi yang dalam putusan MK memutuskan dilakukan rekapitulasi penghitungan suara ulang 22 distrik tanpa mengikutsertakan empat distrik yang tidak dilakukan rekapitulasi perhitungan suara ulang yaitu Distrik Mulia, Distrik Lumo, Distrik Tingginambut, dan Distrik Gurage.