Nusantaratv.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menyebut rekaman CCTV saat malam penangkapan sejumlah remaja di Polsek Kuranji, Kota Padang, terhapus.
Alasan ini yang membuat dugaan penyiksaan oleh anggota polisi Polda Sumbar kepada sejumlah remaja tidak bisa dilihat.
Penyebab tewasnya remaja bernama Afif Maulana sendiri menuai sorotan publik. Kini Polda Sumatera Barat mencari saksi yang melihat Afif Maulana meloncat ke Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Minggu (9/6/2024).
Bagi masyarakat yang menyaksikan Afif Maulana meloncat dari jembatan diimbau untuk melapor ke Polda Sumbar.
Pihak Kepolisian menduga korban bersama dengan rombongan yang akan melakukan tawuran, kemudian diamankan petugas Sabhara Polda Sumbar sebanyak 18 orang.
Korban yang merupakan siswa SMP berusia 13 tahun itu diduga meloncat ke bawah Jembatan Kuranji dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Namun, pihak keluarga menyebut anaknya tidak terlibat tawuran. Mereka menduga Afif Maulana meninggal dunia akibat disiksa anggota Kepolisian.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengatakan pihaknya telah memeriksa 39 anggota Polri.
Pada saat pengamanan, ungkap dia, sebanyak 18 orang dan barang bukti berupa senjata tajam dibawa ke Polsek Kuranji.
Namun, tidak terdapat Afif Maulana dan diduga terjun dari Jembatan Kuranji, Padang. Dwi Sulistyawan menyebutkan, untuk saksi yang melihat Afif Maulana terjun dari atas Jembatan Kuranji belum ada.
"Untuk saksi mata sampai sekarang masih dicari. Silahkan masyarakat yang melihat, dan siap menjadi saksi mata kalau Afif ini meloncat silahkan melapor ke Polda," ujar Dwi Sulistyawan, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning, Kamis (27/6/2024).
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini berkonsentrasi untuk mengungkap kasus kematian Afif Maulana. Sampai saat ini pihak Kepolisian baru menemukan saksi kunci bernama Adit.
"Saksi dari masyarakat ada Adit. Kalau yang lain belum ada. CCTV yang ada di Polsek itu sudah tergantikan. Tidak ada perekaman, kemudian CCTV di jembatan juga tidak ada," tukas Dwi Sulistyawan.