Nusantaratv.com-Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan jumlah korban meninggal dari penembakan WNI di Malaysia bertambah menjadi dua orang. Sementara tiga korban lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Idris Shah Serdang, Selangor, Malaysia.
"Jadi informasi terbaru tadi malam yang namanya Pak Aban meninggal meninggal dunia. Jadi hari ini posisinya dua orang meninggal dunia," kata Abdul Kadir Karding kepada awak media, seperti diberitakan Nusantara TV.
Karding mengatakan pihaknya belum mengetahui secara jelas identitas korban kedua. Pasalnya, saat insiden penembakan terjadi, korban tidak membawa dokumen identitas diri. Bahkan, sesama WNI yang juga dirawat di Rumah Sakit Idris Shah Serdang tidak mengenal almarhum.
"Namun kami cari datanya Pak Aban ini keluarganya kita belum ketemu sampai hari ini. Yang kita tahu itu adalah di Riau. Tapi sampai sekarang tidak ada yang bisa dihubungi. Kita lagi berupaya untuk pakai biometri karena memang dulu beliaunya kemungkinan besar unprocedural," ungkapnya.
Baca juga: NTV Prime: Usut Kasus 5 PMI Ditembak di Malaysia, Migrant Care: Kita Tidak Punya Data Pekerja Migran
Karding percaya polisi Malaysia akan melakukan penyidikan dengan terbuka karena ini menyangkut hubungan dua negara.
"Jangan sampai hal-hal seperti ini mengganggu persahabatan negara. Harapan saya prosesnya lebih transparan dan itu akan baik bagi kita semua," ujarnya.
Sebelumnya, penembakan terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada 24 Januari 2025. Dalam kejadian tersebut, lima WNI ditembak oleh aparat maritim Malaysia. Dari lima korban penembakan, satu orang meninggal dan empat lainnya terluka dan harus dirawat di rumah sakit. Meski telah mendapat perawatan di rumah sakit namun satu korban akhirnya meninggal dunia. Sedangkan tiga korban lainnya masih dirawat di rumah sakit.