NTV Interview: Reza Indragiri Nilai Jessica Wongso Korban Kriminalisasi

Nusantaratv.com - 22 Agustus 2024

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri saat menjadi narasumber Program NTV Interview: Harapan Baru Jessica Wongso, di Nusantara TV yang dipandu presenter Nastiti Lestari, Rabu (21/8/2024).
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri saat menjadi narasumber Program NTV Interview: Harapan Baru Jessica Wongso, di Nusantara TV yang dipandu presenter Nastiti Lestari, Rabu (21/8/2024).

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Jessica Kumala Wongso menjadi sorotan publik setelah didakwa atas tuduhan pembunuhan. Dia diduga membunuh temannya, Wayan Mirna Salihin, dengan menaruh zat beracun, sianida, dalam kopi yang diminum oleh Mirna.

Kasus yang terjadi pada awal Januari 2026 ini menggemparkan masyarakat Indonesia. Kejanggalan dalam penyelidikan, ditambah dengan bukti-bukti yang memerlukan analisis cermat, membuat kasus ini menjadi salah satu yang paling rumit dan kontroversial dalam sejarah hukum di Tanah Air.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menilai kasus ini kontroversial karena jalannya persidangan bisa disaksikan oleh publik, sehingga memunculkan diskusi dan perdebatan. Menurutnya, kontroversi di berbagai macam lini dilakukan oleh citizen dan juga oleh netizen ini menyangkut tiga hal. 

"Pertama yakni false testimony. Keterangan palsu atau mengada-ada. Kedua adalah forensic fraud. Ada sekian banyak bukti forensik yang tampaknya direkayasa atau dimanipulasi. Dan ketiga adalah fake crime. Yaitu kejahatan yang diada-adakan, mungkin orang hari ini menyebutnya sebagai kriminalisasi. Tiga hal itu terhidang ke publik, sehingga memantik perdebatan panjang atau kontroversi," ujar Reza.

Hal itu disampaikan Reza saat menjadi narasumber Program NTV Interview: Harapan Baru Jessica Wongso, di Nusantara TV yang dipandu presenter Nastiti Lestari, Rabu (21/8/2024). Dia juga meragukan Jessica Wongso sebagai pelaku "kopi sianida" yang menewaskan Mirna Salihin.

"Dari tahun 2016 sampai sekarang, posisi saya tetap sama. Saya menganggap Jessica adalah korban kriminalisasi. Sehingga sudah sepatutnya dia tidak berada di dalam penjara, jangankan 20 tahun, jangankan 8 tahun, satu detik pun terhadap orang yang dikriminalisasi, tidak sepatutnya berada di dalam penjara. Sehingga secara subjektif, begitu menerima kabar Jessica menerima pembebasan bersyarat dan remisi hati saya berbunga-bunga, hati saya lega. Kenapa? Karena tidak sepatutnya orang ini berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, meski satu detik saja," jelas Reza.

Tercatat, Jessica Wongso sudah menjalani lebih dari delapan tahun masa tahanan dan mendapat remisi 58 bulan 30 hari atai sekitar 4,9 tahun. "Secara objektif tidak bisa dipungkiri otak saya mencari-cari, apa penjelasan di balik angka 58 bulan 30 hari. Semestinya ada matematika, kalkulator yang bisa dihidangkan kepada publik untuk menjelaskan dari mana gerangan angka itu berasal," terangnya.

"Terlebih ketika saya tidak mampu menemukan jawaban atas 58 bulan 30 hari itu. Saya mengajak diskusi sejumlah tokoh, ilmuwan di bidang pemasyarakatan yang tahu persis isi perutnya pemasyarakatan. Mereka pun bertanya, karena angka yang keluar semestinya adalah remisi sebesar 49,5 bulan," tambah Reza.

Kendati demikian, dia mengaku bersyukur Jessica Wongso telah mendapatkan pembebasan bersyarat dan mendapatkan remisi. 

"Harapan saya kalkulator, matematika itu, tidak dikenakan secara diskriminatif. Artinya bukan hanya kepada Jessica saja, apakah kemungkinan para narapidana 340 (KUHP) lainnya juga akan dikenakan kalkulator yang sama? Kalau iya, maka sah sudah, pantas bagi kita berharap otoritas kemasyarakatan memang sudah mengadopsi pemikiran jika seorang narapidana agar diubah perilakunya, agar bisa dimodifikasi tabiatnya, bukan berarti harus dihukum selama-lamanya di dalam penjara. Tapi kembalikan mereka sesegera mungkin agar bisa berintegrasi dengan masyarakat. Itu formula yang lebih jitu tampaknya," tukas Reza. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close