Nusantaratv.com-Terjadi kejutan dalam survei terbaru pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024. Calon gubernur nomor urut satu Andika Perkasa yang berpasangan dengan cawagub Hendrar Prihadi berhasil mengungguli pasangan Ahmad Lutfhi-Taj Yasin Maimoen.
Perang Bintang yang mempertemukan Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah benar-benar sengit. Maklum ini adalah pertarungan dari orang-orang Jokowi dan Presiden Prabowo dengan figur yang didukung penuh oleh PDI Perjuangan.
Survei teranyar yang digelar SMRC antara 17 hingga 22 Oktober lalu menyebutkan elektabilitas kedua pasangan tidak terpaut jauh cuma selisih 0 koma dengan keunggulan pasangan Andika-Hendi.
Tercatat elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 48,1%, sedangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mendapat 47,5%. Yang menjawab tidak tahu ada 4,4%. Andika-Hendi unggul tipis 0,6% dengan margin of error yang plus minus 2,9%.
Survei digelar sebelum pelaksanaan debat perdana Pilgub Jateng pada Rabu (30/10/2024) kemarin.
"Jawa Tengah adalah rumah kami. Tidak ada pemimpin yang bisa tidur nyenyak jika masih ada warga Jawa Tengah yang mengalami kesulitan. Maka kepimpinan kami ke depan adalah akan kami dedikasikan semuanya untuk warga Jateng. Dengan tidak ada lagi yang kesulitan mengakses pendidikan tidak ada lagi yang kesulitan mengakses terkait layanan kesehatan tidak ada lagi petani yang susah pupuk dan nelayan kesulitan," kata Ahmad Luthfi dalam pernyataan penutup usai debat perdana.
Sementara cawagub nomor urut satu yang mendampingi Andika Perkasa, Hendrar Prihadi dalam pernyataan penutupnya menyatakan membangun Jateng tidak bisa dilakukan sendiri dan harus bermitra dengan banyak pihak.
"Berbagai macam masukan. Berbagai macam rencana sudah kita dengarkan. Kami berdua pasangan Andika-Hendi hari ini mencatat semua masukan-masukan dari pasangan sebelah. Siapapun itu yang nanti jadi kita akan tetap bermitra dan bersahabat," kata Hendi.
"Bapak-ibu sekalian tapi ingat bahwa membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan oleh satu kelompok tidak bisa dilakukan oleh kita pemerintah provinsi sendiri. Maka unsur kemitraan partisipasi akan kita terus lakukan supaya semakin banyak masyarakat terlibat untuk membangun provinsi yang kita cintai yaitu Jawa Tengah," lanjutnya.
"Ibarat sebuah mobil, mobilnya bisa melaju kencang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ada di roda 1 pemerintah kabupaten/kota ada di roda kedua," tutupnya.
Ketatnya persaingan dua paslon di Pilgub Jateng diperkirakan akan terus berlangsung hingga hari pencoblosan. Pasalnya, hasil SMRC menunjukkan ada 42% responden yang berpeluang besar mengubah pilihannya. Sementara 58% lainnya kecil kemungkinan akan mengubah pilihannya.