NTV: Dedi Mulyadi Sebut Banjir di Bogor Aneh, Desak PTPN Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak

Nusantaratv.com - 03 Maret 2025

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut banjir yang melanda wilayah Bogor akibat luapan Sungai Jayanti sebagai banjir paling aneh. Ia mengakui tidak mengetahui penyebab sungai Jayanyi meluap dan menyebabkan banjir. Namun Dedi Mulyadi meminta PTPN untuk menghentikan aktivitas alih fungsi lahan di kawasan Puncak. 

"Pagi semuanya. Sampurasun, Asalamualaikum semoga sehat dan aktivitas hari ini berjalan sebagaimana biasa walaupun cuaca mendung dan hujan terus-menerus turun. Tentunya kalau di bulan puasa cuaca mendung dan hujan seperti ini tidak membuat berat bagi mereka yang melaksanakan puasa. Walaupun berat sekali bagi daerah-daerah yang hari ini mengalami banjir. Banjir di Bandung, banjir di Karawang dan paling aneh sekali hari ini banjir di Bogor di daerah sungai Jayanti," kata Dedi Mulyadi dalam tayangan Youtube KDM.  

"Saya tidak tahu penyebab utamanya dari sungai Jayanti mengalami banjir dan meluap ke pemukiman warga. Tetapi paling utama saya meminta kepada PTPN untuk menghentikan berbagai aktivitas alih fungsi lahan di puncak perkebunan teh," imbuhnya.

Dedi mengatakan berdasarkan data yang dimiliki sudah lebih dari 1000 hektar lahan di kawasan Puncak yang mengalami alih fungsi.

Ia memperingatkan agar alih fungsi lahan di kawasan Puncak tidak hanya untuk kepentingan ekonomi. 
Karena Belanda menanam pohon teh di puncak yang paling utama bukan hanya sekedar ekonomi tetapi konservasi dan menjaga lingkungan sekitar.  

"Sekali lagi kami mohon untuk menghentikan berbagai alih fungsi lahan yang ada di puncak. Karena konservasi jauh lebih utama dibanding ekonomi," tandasnya. 

Ia pun menyatakan minggu depan Pemprov Jawa Barat akan segera memanggil seluruh jajaran PTPN dan Perhutani.

"Untuk bersama-sama kita memperbaiki alam Jawa Barat. Semoga seluruh kegiatan kita hari ini, aktivitas hari ini memiliki komitmen yang sama untuk kepentingan bangsa dan negara. Komitmen untuk kepentingan bangsa dimulai pada komitmen menjaga alam dan lingkungan," pungkasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close