Nusantaratv.com-Kejadian tragis menimpa siswa SMP yang menjadi korban penusukan oleh temannya sendiri di Jalan Merdeka Abadi Jaya Depok, Jawa Barat. Aksi penusukan berawal dari janjian untuk melakukan tawuran dengan kelompok lain.
Diduga aksi pengeroyokan terhadap korban sudah direncanakan sebelumnya oleh ketiga pelaku yang merupakan teman satu tongkrongan korban.
Satu terduga pelaku sudah ditangkap. Namun dua lainnya masih dalam pengejaran.
Orang tua korban didampingi kuasa hukumnya mendatangi Polres Metro Depok guna mendengarkan keterangan terduga pelaku perihal kejadian tragis yang menimpa anaknya.
Kuasa hukum korban Andi Tatang Supriyadi menyayangkan tindakan keluarga pelaku pasca korban dimakamkan hanya memberikan sebuah amplop berisikan uang sebesar Rp500.000. Menurutnya hal itu sangatlah tidak sebanding dengan hilangnya nyawa korban.
"Masih ada dua orang yang saat ini masih berkeliaran di luar. Yang satu inisialnya N. Ketika melakukan pengeroyokan terhadap korban menggunakan senjata tajam berjenis gobang atau semacam samurai. Yang satu lagi inisial S," tutur Andi Tatang Supriyadi seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Crime Files.
"Jadi dua pelaku ini yang melakukan penusukan terhadap korban masih belum diamankan oleh pihak kepolisian Polres Metro Depok dan Polsek Sukmajaya," imbuhnya.
Sementara itu ayah korban Tata Sukanta meminta kepada polisi agar terduga pelaku dapat dihukum seadil-adilnya walaupun pelakunya masih di bawah umurnya.
Tata mengungkapkan antara anaknya yang menjadi korban dengan para pelaku adalah teman dekat.
"Kenalnya dekat. Akrab. Makan bareng, main bareng. Saya juga engga nyangka sampai terjadi kaya begini. Teman satu tongkrongan," tutur Tata.
Kapolsek Sukmajaya AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra membenarkan peristiwa tersebut di mana antara pelaku dan korban merupakan teman sebaya di lingkungan rumah. Saat itu mereka merencanakan aksi tawuran.
"Jadi mereka ibaratnya bukan musuh. Satu tongkrongan. Teman semua," ungkap AKP Rizky.
Diketahui, pelaku yang diduga melakukan penusukan tersebut siswa SMP Negeri 4 yang lokasi sekolahnya tidak jauh dari tempat kejadian. Saat kejadian korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong lantaran luka tusukan yang dialami korban cukup parah hingga menebus bagian paru-paru.