Ngeri! Suhu Panas Ekstrem 62,3 Derajat Celsius 'Hanguskan' Rio de Janeiro-Brasil

Nusantaratv.com - 21 Maret 2024

Warga kota Rio de Janeiro langsung menyerbu pantai Copacabana untuk menghindari sengatan suhu panas ekstrem/ist
Warga kota Rio de Janeiro langsung menyerbu pantai Copacabana untuk menghindari sengatan suhu panas ekstrem/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kota Rio de Janeiro di Brasil dilanda gelombang panas. Suhu panas ekstrem mencapai 62,3 derajat celsius (144,1 derajat Fahrenheit), pada Senin (18/3/2024). 

Angka tersebut menjadi rekor tertinggi di kota itu dalam satu dekade. 

Sistem cuaca Rio Alert mencatat suhu maksimum sebenarnya di kota itu adalah 42C pada hari Senin. Namun jika menggunakan indeks panas, suhu di Rio de Janeiro mencapai 62,3 derajat celsius.  

Rekor suhu 62,3C di Rio barat terjadi pada pukul 09:55 (12:55 GMT) pada hari Minggu, dan merupakan "nilai tertinggi" sejak Alerta Rio mulai mencatat rekor tersebut pada tahun 2014.

Pihak berwenang langsung menerbitkan tips untuk mengatasi suhu panas ekstrem kepada warga Rio de Janeiro. Warga pun langsung menyerbu Pantai Ipanema dan Copacabana untuk menghindari serangan suhu panas.

Raquel Correia, asisten administrasi berusia 49 tahun mengaku khawatir suhu panas ekstrem yang 'menghanguskan' Rio de Janeiro akan menjadi lebih buruk. Pasalnya, tindakan penggundulan hutan sangat tinggi di kota itu.

"Saya sangat khawatir hal ini akan menjadi lebih buruk karena populasi meningkat pesat dan penggundulan hutan sangat tinggi akibat peningkatan perumahan," keluh Raquel Correia.

Rekor indeks panas sebelumnya terjadi pada bulan November mencapai 59,7C (139,5F).

Ironisnya, di wilayah selatan Brasil diguyur hujan ekstrem yang mendatangkan malapetaka. Pihak berwenang curah hujan ekstrem akan terus berlanjut minggu depan.

"Minggu ini akan ada risiko yang sangat tinggi di wilayah tengah-selatan Brasil karena hujan lebat dan badai. Sistem yang paling mengkhawatirkan adalah cuaca dingin yang sangat intens yang akan disertai hujan lebat dan kemungkinan angin kencang," bunyi peringatan dini dari badan informasi cuaca MetSul.

Namun peringatan dini yang dikeluarkan Metsul menuai kritikan dari ilmuwan Brasil, Carlos Nobre. 

“Ilmu pengetahuan telah dengan jelas menunjukkan bahwa penyebab kematian sebagian besar orang dalam peristiwa cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh dunia adalah gelombang panas, bukan tanah longsor atau banjir,” kata ilmuwan Brasil, Carlos Nobre.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close