"Kami menduga bahwa Pahala ingin mengaburkan fakta dengan cara memberi kesimpulan pada jawaban HSBC Hongkong yang menyebut transaksi tahun 2005 sudah berada di luar periode pengarsipan. Sehingga tidak dapat dicek," Khresna menuturkan.
"Sudah tidak dapat dicek, bukan berarti tidak pernah ada. Ini Pahala malah bilang Bumigas tidak memiliki rekening baik yang masih aktif maupun telah tutup. Logika pejabat seperti Pahala yang bertahun-tahun menjabat di KPK seperti itu patut dipersoalkan, karena bisa membahayakan dan merugikan banyak orang," ia menambahkan.
Sampai saat ini Pahala tak lagi enggan menjawab pertanyaan wartawan atas tanggapan Agus Rahardjo. Keduanya pun memilih bungkam atas produk surat KPK yang mereka buat itu.