Nusantaratv.com - Israel berada di ambang perang saudara. Ancaman perpecahan tersebut terjadi akibat kerusuhan yang berkecamuk usai demonstrasi besar-besaran menentang rencana pemerintah merombak sistem peradilan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui Israel berada di ambang perang saudara. Karena itu ia memutuskan untuk menunda pembahasan perombakan sistem itu pada Selasa (28/3).
"Saya katakan di sini dan sekarang, tidak boleh ada perang saudara. Masyarakat Israel berada di jalur persinggungan yang berbahaya. Kita berada di tengah krisis yang membahayakan persatuan dasar di antara kita," ujar Netanyahu.
Warga Israel telah menyatakan sikap menolak rencana perombakan sistem peradilan. Pasalnya, jika perombakan terwujud politikus akan lebih memegang kendali dalam sistem peradilan, sementara peran Mahkamah Agung dikerdilkan.
"Saya menyadari ketegangan luar biasa yang sedang dibangun antara kedua belah pihak, antara dua bagian bangsa, dan saya memperhatikan keinginan banyak warga negara untuk menghilangkan ketegangan ini," kata Netanyahu.
Netanyahu menuding"ada minoritas ekstremis yang siap mengobrak-abrik" Israel. Itu sebabnya Netanyahu memerintahkan polisi dan tentara menghentikan fenomena itu.
"Saya tidak mau memecah bangsa menjadi dua. Selama tiga bulan saya telah berulang kali menyerukan dialog dan juga mengatakan bahwa saya tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mencari solusi karena saya ingat, kita ingat, bahwa kita bukan menghadapi musuh, tetapi saudara kita," ucap Netanyahu, mengutip CNNIndonesiacom.
Netanyahu memutuskan menunda amandemen demi menghindari perang saudara. Dia mengatakan bakal mengambil waktu untuk membuka sesi dialog.
Meski demikian, Netanyahu menegaskan bahwa reformasi itu bakal tetap disahkan setelah penundaan ini. Menurutnya, reformasi tetap mesti dilakukan demi "memulihkan keseimbangan" yang sudah hilang di pemerintah Israel.
Setelah Netanyahu mengumumkan penundaan ini, para warga tetap berdemonstrasi. Di sejumlah titik, demonstrasi kian parah hingga memicu bentrokan, bahkan penyerangan terhadap warga Arab-Israel.