NATO: Perang Ukraina Bertahun-tahun

Nusantaratv.com - 20 Juni 2022

Korban perang Rusia-Ukraina. (Net)
Korban perang Rusia-Ukraina. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Perang di Ukraina diperkirakan berlangsung hingga bertahun-tahun. Prediksi tersebut dinyatakan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dalam wawancaranya dengan surat kabar harian asal Jerman, Bild, dikutip AFP, Minggu (19/6/2022). 

Stoltenberg mengatakan perlu menyiapkan banyak hal untuk mengantisipasi prediksi tersebut. Ia menyebut jangan sampai semangat dukungan ke Ukraina mengendur.

"Kita harus menyiapkan banyak hal untuk bertahun-tahun. Kita tidak boleh mengendurkan dukungan ke Ukraina bahkan bila menghabiskan banyak biaya," kata Stoltenberg.

"Bukan hanya dukungan militer, kita harus memberi bantuan karena naiknya harga energi dan pangan," jelas dia.

Diketahui, Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Putin sendiri menyebut militer Rusia melakukan 'operasi militer khusus' ke Ukraina.

Putin sangat menentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Moskow menganggap NATO sebagai ancaman bagi keamanan wilayahnya. 

Sementara, Komisi Eropa pada Jumat (17/6/2022) waktu setempat merekomendasikan agar Ukraina dan Moldova masing-masing diberi status 'kandidat' untuk bergabung dengan Uni Eropa. Status 'kandidat' secara resmi untuk Ukraina bisa membuka jalan bergabung dengan Uni Eropa. Status kandidat ini didapat setelah bertahun-tahun upaya dari Ukraina.

Keputusan soal nasib Ukraina mungkin akan diresmikan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 23-34 Juni mendatang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji langkah itu dan menyatakan dirinya 'berterima kasih' kepada Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen dan 'setiap anggota Komisi Eropa atas keputusan bersejarahnya'.

Hal itu lalu ditanggapi Putin. Dia mengaku tak masalah jika Ukraina bergabung dengan Uni Eropa. Sikap Putin ini berbeda saat Ukraina dikabarkan hendak bergabung dengan NATO.

Penegasan tersebut disampaikan Putin saat berbicara dalam forum ekonomi tahunan Rusia, Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, pada Jumat (17/6/2022) waktu setempat.

"Kami tidak menentangnya. Itu menjadi keputusan berdaulat mereka untuk bergabung dengan serikat ekonomi atau tidak. Itu menjadi urusan mereka, urusan rakyat Ukraina," kata Putin. 

"Sejauh menyangkut integrasi ekonomi mereka, hal itu menjadi pilihan mereka. Uni Eropa bukanlah aliansi militer, tidak seperti NATO," imbuhnya. 

Tapi, Putin meyakini Ukraina akan 'berubah menjadi semi-koloni' negara-negara Barat jika bergabung dengan Uni Eropa. "Itu pendapat saya," tandasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])