Nusantaratv.com - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Senin (18/10/2021) menuding partai Pasukan Libanon berusaha memicu 'perang saudara' di negara itu setelah kekerasan pada pekan lalu.
"Agenda sebenarnya dari partai Pasukan Libanon adalah perang saudara karena itu mengarah pada pemindahan orang-orang Kristen dan membatasi mereka ke daerah tertentu, dan dengan demikian pembentukan kanton Kristen yang didominasi oleh partai Pasukan di mana tidak ada ruang untuk orang lain," kata Nasrallah dalam sambutan pertamanya sejak kekerasan berdarah terjadi, seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (19/10/2021).
Nasrallah menekankan milisinya yang didukung Iran tidak pernah lebih kuat. Dia menambahkan mereka memiliki 100.000 pejuang 'terlatih dan bersenjata' yang dipersenjatai dengan senjata yang mereka miliki. Ini adalah pertama kalinya Nasrallah mengungkapkan jumlah pejuangnya.
"Saya menyarankan partai Pasukan Lebanon untuk menghentikan gagasan perselisihan internal dan perang saudara ini. Anda salah seratus persen, perhitungan Anda salah. Wilayah ini belum pernah melihat Hizbullah sekuat sekarang," lanjutnya.
Dia juga menuntut penyelidikan atas peristiwa pekan lalu untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas tindakan mereka. Nasrallah menambahkan Hizbullah akan mengambil tindakan jika pengadilan tidak melakukannya.
Orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki ratusan pendukung 'Hizbullah' dan Amal pada Kamis (14/10/2021) di sebuah protes oleh Istana Kehakiman Beirut, yang menyebabkan bentrokan selama berjam-jam yang menewaskan sedikitnya tujuh pejuang dan warga sipil dan melukai lebih dari 30 lainnya, semuanya adalah Syiah.
Mereka terbunuh dalam apa yang oleh milisi Syiah yang kuat, Hizbullah, disebut sebagai penyergapan oleh Pasukan Lebanon, sebuah partai Kristen yang dipimpin oleh Samir Geagea.
Pasukan Lebanon membantah tuduhan itu dan menuding Hizbullah karena memprovokasi masalah dengan mengirim pendukungnya ke lingkungan Kristen Ain al-Remmaneh di mana dikatakan empat warga terluka sebelum sebuah tembakan dilepaskan.
Kekerasan jalanan, yang terburuk dalam lebih dari satu dekade, dimulai ketika pendukung Hizbullah dan sekutu Syiahnya, Amal, mulai berkumpul untuk protes menuntut pencopotan Hakim Tarek Bitar, yang sedang menyelidiki ledakan yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Nasrallah mengatakan Hizbullah bukanlah musuh orang Kristen di Lebanon. "Ancaman terbesar bagi kehadiran Kristen di Lebanon adalah partai Pasukan Lebanon dan pemimpinnya," ungkapnya.
"Orang-orang Kristen di Lebanon, semua orang yang ingin menjadikan Anda Syiah dan Muslim sebagai musuh, itu adalah ketidakadilan, fitnah, dan ranjau besar di negara ini," tukas Nasrallah.