Nusantaratv.com - Raksasa farmasi Pfizer pada Jumat (17/12/2021) memprediksi pandemi Covid-19 tidak akan hilang hingga 2024.
Pfizer menyatakan versi vaksin dosis rendah untuk anak berusia dua hingga empat tahun menghasilkan respons kekebalan yang lebih lemah. Chief Scientific Officer Pfizer, Mikael Dolsten mengatakan perusahaan sedang menguji vaksin tiga dosis di semua kelompok usia di bawah 16 tahun, termasuk anak berusia dua hingga empat tahun.
Sebelumnya Pfizer mengharapkan data dari kelompok usia itu pada 2021, tetapi menyatakan tidak mengharapkan penundaan itu akan secara berarti mengubah rencana untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat pada kuartal kedua 2022.
"Data menggambarkan dampak vaksin booster (penguat) dan vaksin kami bekerja paling baik sebagai rejimen utama tiga dosis," kata Dolsten, seperti dikutip dari Reuters.
Pfizer mengembangkan vaksin dengan BioNTech SE Jerman. Perusahaan telah mengembangkan versi vaksin mereka yang dirancang untuk memerangi varian Omicron yang menyebar cepat, meskipun mereka belum memutuskan apakah itu akan dibutuhkan.
Pfizer memperkirakan uji klinis untuk vaksin yang diperbarui pada Januari. Perusahaan mengatakan saat ini vaksin diprediksi akan menghasilkan pendapatan US$31 miliar (Rp446 triliun) pada 2022.
Vaksin Covid-19 khusus varian, jika diperlukan, dapat meningkatkan penjualan pada 2022. Pfizer dan BioNTech menguji dosis 3 mikrogram vaksinnya pada anak berusia 2 hingga 5 tahun setelah menggunakan dosis 10 mikrogram pada anak berusia 5 hingga 11 tahun dan dosis 30 mikrogram pada semua orang di atas 12 tahun.
Pfizer menyebutkan pada anak berusia 6 hingga 24 bulan, versi vaksin dosis rendah menghasilkan respons imun yang konsisten dengan penerima vaksin yang lebih tua. Jika studi tiga dosis berhasil, Pfizer dan BioNTech berharap dapat mengirimkan data kepada regulator untuk mendukung Otorisasi Penggunaan Darurat bagi anak-anak berusia enam bulan hingga di bawah lima tahun pada paruh pertama 2022.