Nusantaratv.com-Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHK) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan kini gencar menyosialisasikan Gerakan Menabung Sampah terpilah ke Bank Sampah. Baik ke Bank Sampah yang dikelola Pasukan Oranye, Masyarakat maupun Swasta.
Selain efektif mengurangi volume sampah masuk ke tempat pemrosesan akhir (TPA) juga membiasakan masyarakat memilah sampah dari rumah atau tempat usaha. Agar membiasakan diri memilah sampah di rumah dengan memisahkan sampak organic dan non organic.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLHP HST, Ahmad Syafaat mengatakan, khusus untuk nasabah Bank Sampah Murakata (BSM) yang dikelola pasukan oranye di bawah binaan DLHP ada 3 pilihan menarik.
Hasil tabungan dicatat sebagai tabungan pribadi, dapat dikonversi dan dinilai menjadi tabungan emas, atau dimasukkan ke buku tabungan Sedekah yang dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak yatim dan fakir miskin.
"Untuk dikonversi ke emas, kami bekerjasama dengan Pegadaian Barabai. Nasabah punya saldo yang nominalnya sudah cukup ditukarkan ke emas, langsung dikonversi dengan nilai emas murni Antam. Nilai per gram emasnya sendiri sesuai harga pasaran," kata Syafaat.
Syafaat menyebut, sudah ada beberapa nasabah yang menggunakan tabungan emas tersebut. Termasuk pengguna tabungan sedekah, sudah ada namun belum banyak.
Ia menjelaskan untuk tabungan emas dan sedekah sendiri baru disosialisasikan satu bulan yang lalu.
Lalu bagaimana caranya menabung di Bank Sampah?
Cukup kumpulkan sampah non organic, seperti kertas, plastic, kardus, kaleng, gelas dan botol plastik dan lainnya.
Adapun jenis sampah yang bisa dijual, daftarnya ada di BSM halaman samping Kantor DLHP HST, beserta harga per kilogramnya.
BSM melayani penjemputan sampah ke rumah-rumah atau lokasi usaha seperti objek wisata dan rumah makan. Syaratnya, sampah yang ingin dijemput sudah terpilah.
Dikemas kantong plastik atau karung sehingga penjemput tinggal menimbang. Adapun jumlah sampah yang dijemput minimal antara satu tosa sampai satu pikap.
"Jika sampahnya sudah banyak dan sampah yang dihasilkan rutin misalnya per bulan atau lebih, penjemputan bisa kami jadwalkan. Selama ini objek wisata Bujur MAtahari yang dilakukan penjemputan rutin," kata Syafaat, mengutip tribunnewscom.
Terkait wilayah jangkauan pelayanan penjemputan sampah terpilah yang hendak dijual untuk ditabung, Syafaat menyebut tergantung jumlah yang hendak dijemput.
"Jika banyak memerlukan angkutan pikap, bisa dilayani. Selama ini terjauh ke Desa Maringgit, Kecamatan Batangalai Utara kami layani," jelasnya.