Nusantaratv.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan penetapan Hari Raya Idul Fitri lebih awal dari pemerintah dengan mengutamakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui video di kanal YouTube Muhammadiyah Channel pada hari Minggu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.
Haedar menyatakan bahwa penetapan Idul Fitri oleh Muhammadiyah lebih awal tidak dimaksudkan untuk mendahului atau meninggalkan pihak lain dalam penentuan waktu. Menurutnya, hal ini merupakan langkah rutin yang dilakukan setiap tahun dengan sebagian besar organisasi Islam mengeluarkan kalender berdasarkan metode hisab yang berbeda.
"Ini hal yang lumrah terjadi setiap tahun, sebagaimana juga berbagai organisasi Islam itu mengeluarkan kalender, baik kalender hijriah yang berisi tanggal dalam hijriah yang ada irisan dengan ritual ibadah, atau mungkin juga kalender miladiyah (masehi) yang terkait dengan tanggal yang menyangkut kegiatan publik," katanya.
Haedar menegaskan bahwa perbedaan dalam penetapan tanggal harus dijadikan kesempatan untuk menunjukkan toleransi, saling menghargai, dan saling menghormati perbedaan dalam menjalankan ibadah.
"Sehingga, pesan ini justru akan memperkuat niat kita dalam beribadah," ucapnya.
Untuk mengatasi masalah perbedaan ini, Haedar menyatakan bahwa Muhammadiyah terus mendorong upaya penciptaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Dia berharap KHGT tidak hanya berlaku untuk Indonesia tetapi juga untuk umat Islam di seluruh dunia, sehingga perbedaan dalam penetapan tanggal tidak lagi terjadi.
"Satu kalender global itu seperti juga kalender miladiyah (masehi). Sehingga, tidak lagi ada perbedaan dan tidak lagi ada kegiatan yang bersifat membuat kita ikhtilaf atau berbeda dalam penentuan," tutur Haedar Nashir.