MPR
Nusantaratv.com - Informasi ini bukan untuk menginspirasi siapa pun guna melakukan tindakan yang sama. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang bisa membantu. Seperti ke psikolog, psikiater, dan klinik kesehatan mental.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menyebut pelat DPR yang terpasang pada mobil Alphard yang jadi lokasi Brigadir Ridhal Ali Tomi bunuh diri diduga palsu. MKD memanggil pihak pemilik Alphard tersebut.
"Kami akan meminta keterangan dari pemilik mobil tersebut hari Senin minggu depan untuk memperjelas masalah ini," ujar Wakil Ketua MKD DPR Nazaruddin Dek Gam, Selasa (30/4/2024).
Ia menegaskan, MKD mengusut soal pemakaian nomor pelat DPR RI tersebut. Sebab, kaya dia pelat itu hanya boleh digunakan oleh anggota DPR.
"Kami akan mengusut pemakaian alat tersebut. Prinsipnya, pelat tersebut tidak boleh digunakan oleh orang di luar DPR," tuturnya.
Nazaruddin juga menyampaikan kejanggalan pada nomor kendaraan Alphard yang dikemudian Brigadir Ridhal Ali Tomi. Angka Romawi dan nomor yang tertulis pada pelat nomor, kata dia menandakan bahwa pelat tersebut palsu.
"Nomor seri XIII Romawi di bagian belakang merupakan nomor yang diperuntukkan untuk pimpinan Baleg. Tetapi nomor di depannya hanya ada 5, yakni 6, 7, 8, 9, 10 sesuai jumlah pimpinan Baleg. Jadi nomor 23 itu tidak dikenal dan patut diduga pemalsuan," jelas dia.
Sebelumnya, anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi, bunuh diri di dalam mobil Alphard di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/4/2024). Ia mengakhiri hidupnya diduga karena persoalan pribadi. Sebagai barang bukti, polisi menemukan sepucuk senjata api jenis HS di mobil itu.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh