Nusantaratv.com - Aksi tak terpuji dilakukan puluhan siswa sebuah sekolah di India. Mereka diduga mengikat seorang guru matematika dan seorang pegawai sekolah ke sebatang pohon dan memukulinya. Aksi brutal itu dilakukan setelah beberapa dari mereka mendapat nilai jelek dalam ujian.
Insiden tersebut terjadi pada Senin (30/8/2022).
Para siswa Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal di Dumka, Negara Bagian Jharkhand, India itu memancing guru matematika dan petugas sekolah mereka untuk datang ke sekolah dengan dalih mendiskusikan nilai mereka pada ujian Kelas-9 baru-baru ini.
Mereka kemudian mengikat guru dan petugas sekolah itu ke pohon dan diduga memukulinya. Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan tiga pria diikat ke pohon dengan tali merah dan puluhan siswa laki-laki berkeliaran di sekitar mereka dan membawa tongkat kayu tebal, demikian dilansir dari Oddity Central.
Video tersebut langsung viral. Meskipun pemukulan itu sendiri tidak tertangkap kamera, penyelidikan polisi menemukan bahwa para korban memang diserang secara fisik oleh para siswa yang marah. Bahkan salah seorang korban benar-benar memberikan pernyataan dengan perban di kepalanya, menunjukkan bahwa dia telah dipukul dengan tongkat pemukul.
Aksi kekerasan para siswa diduga dipicu oleh sejumlah nilai sangat buruk yang diterima beberapa dari mereka pada ujian matematika Kelas-9 mereka. 11 orang dari total 32 siswa menerima nilai DD, yang setara dengan gagal, yang memicu kemarahan seluruh siswa.
Mereka menganggap guru matematika, Suman Kumar, dan petugas yang mengunggah nilai ke situs web sekolah, Soneram Chaure, bertanggung jawab dan menuntut balas dendam terhadap mereka.
"Mahasiswa memanggil kami dengan dalih mengadakan pertemuan dan mengatakan hasil (ujian) mereka dirusak," kata Suman Kumar, mengutip okezonecom .
Namun, para siswa yang marah tidak mau mendengarkan penjelasan para korban, dan terus mengikat mereka ke pohon dan memukuli mereka dengan tongkat. Menurut penyelidikan polisi yang sedang berlangsung, mayoritas dari 200 siswa di Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal terlibat dalam insiden tersebut.