Meski Tak Terlatih, Pasangan LGBT Ukraina Nekat Ikut Perang 

Nusantaratv.com - 01 Juni 2022

Pasukan Ukraina/ist
Pasukan Ukraina/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pasangan penyuka sesama jenis dari Ukraina, Oleksandr Zhuhan dan Antonina Romanova nekat ikut berperang membela negara melawan Rusia. Mereka siap terjun ke medan tempur menghadapi pasukan Rusia.

Menariknya, mereka menggunakan lambang unicorn di seragam tentaranya yang menggambarkan simbol status sebagai pasangan LGBT (lesbian, gay, dan transgender).

Anggota komunitas LGBT Ukraina yang mendaftar untuk perang telah menjahit logo unicorn pada tanda pangkat standar tepat di bawah bendera nasional.

Hal ini mengingatkan kembali pada konflik 2014 ketika Rusia menginvasi Ukraina, lalu mencaplok Semenanjung Krimea.

Sebelumnya, banyak orang meragukan bahwa ada LGBT yang bergabung sebagai tentara Ukraina.

"Jadi mereka (komunitas LGBT) memilih unicorn karena itu makhluk tidak nyata yang fantastis," kata guru drama Zhuhan.

Zhuhan dan Romanova tidak terlatih dalam penggunaan senjata. Ketimbang bersembunyi di kamar mandi pada awal perang, mereka akhirnya memutuskan harus melakukan aksi yang nyata.

"Kami hanya memiliki 3 pilihan, bersembunyi di tempat perlindungan bom, melarikan diri, atau bergabung dengan Pertahanan Teritorial (sukarelawan). Kami memilih opsi ketiga," kata Romanova.

Baca juga: Wow! Rusia Habiskan Hampir Rp300 Miliar per Jam untuk Perang di Ukraina

Bagi Zhuhan dan Romanova, panggilan mereka menjadi tentara telah mendatangkan rasa tanggung jawab tambahan.

"Karena apa yang dilakukan Rusia, mereka tidak hanya mengambil wilayah dan membunuh orang-orang. Mereka ingin menghancurkan budaya dan kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," kata Zhuhan.

Zhuhan dan Romanova menjalani pertamanya di sekitar Mykolaiv, Ukraina selatan, sekitar 135 km (80 mil) dari pelabuhan Odesa.

Mereka mengakui awalnya sangat ketakutan berada di medan tempur. Apalagi Zhuhan mengidap penyakit pneumonia. Namun menurutnya, rekan-rekan pejuang menerima mereka.

Kegelisahan Zhuhan meningkat apabila dirinya terbunuh di medan perang tidak akan dikuburkan oleh pasangannya.

"Hal yang saya khawatirkan adalah jika saya terbunuh selama perang ini, mereka tidak akan membiarkan Antonina mengubur saya seperti yang saya inginkan," ujar Zhuhan, mengutip pikiranrakyatcom.

"Mereka lebih suka membiarkan ibuku menguburku dengan pendeta yang membacakan doa-doa konyol. Tapi aku seorang ateis dan aku tidak menginginkan itu," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])