Meski Dapat Laporan Warga Paro Diintimidasi KKB, KSAD Pastikan Kodim-Koramil Setempat Kondusif

Nusantaratv.com - 11 Februari 2023

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman didampingi Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto, Irjen AD Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon dan pejabat utama TNI AD lainnya. (Detikcom)
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman didampingi Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto, Irjen AD Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon dan pejabat utama TNI AD lainnya. (Detikcom)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengaku mendapat laporan jika masyarakat di Paro, Nduga, Papua diintimidasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dudung pun meminta masyarakat kini tak perlu khawatir lagi. Sebab semakin banyak pasukan TNI yang ditempatkan di sana guna berjaga.

"Ya kalau saya dapat laporan dari Pangdam ya memang ada masyarakat yang terintimidasi tetapi pasukan-pasukan kita sudah banyak di sana dan untuk menciptakan kondusif di sana," ujar Dudung dalam konferensi pers di Markas Besar TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).

Menurut Dudung, kondisi di Paro tak sepanik seperti yang dikabarkan. Karena personel komando distrik militer (kodim) dan komando rayon militer (koramil) di sana pun masih kondusif.

"Tidak seperti segenting apa yang kita dengar sebetulnya. Di situ, suasananya komando kewilayahan di sana, kodim maupun koramil masih kondusif. Tinggal pasukan yang nanti akan dikirim, adalah bagaimana untuk mengantisipasi. Ya mudah-mudahan, pilot ini segera ditemukan," tutur Dudung.

Lebih lanjut, Dudung mengungkapkan dirinya pada Jumat sore ke Halim Perdanakusuma guna mengantar pasukan TNI AD ke Paro. Dalam penugasan ini, prajurit TNI dituntut untuk melakukan pendekatan secara humanis, namun tetap tegas.

"Pendekatan sih tetap humanis, tapi yang bisa menjawab ini kewenangan Mabes TNI. Kalau saya kan hanya mengirim tapi yang menggunakan itu Mabes TNI, konsepnya saya lihat tetap persuasif, humanis, dan tetap tegas pada para pelaku-pelaku teroris," kata Dudung.

Dia membeberkan, ada dua target yang dijalankan oleh pasukan. Pertama untuk menyelamatkan pilot Susi Air bernama Philips Marthen, sementara kedua untuk mengejar pelaku yang menahan pilot itu.

"Ya kira-kira begitulah (selamatkan pilot dan cari pelaku), dua-duanya harus target itu tercapai. Kayaknya khususnya untuk Paro aja (pasukan yang dikirim)," jelas Dudung yang didampingi Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto, Irjen AD Letjen Richard T.H. Tampubolon beserta pejabat utama TNI AD lainnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono belum bisa memastikan kabar pilot Susi Air disandera teroris KKB di Bandara Paro, Nduga, Papua Tengah. Sebab, menurutnya tidak ada saksi yang melihat kejadian penyanderaan.

"Ini masih belum bisa dipastikan. Kan dari awal kita nggak ada saksinya di situ. Saat itu dibakar, dia larinya ke mana, lari sendiri atau dibawa, sampai saat ini belum ada info. Makanya saya belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB," ujar Yudo dalam kepada wartawan di Museum Satria Manggala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023). 

Sampai saat ini, kata Yudo, pihaknya masih mengobservasi keberadaan pilot Captain Philips M, yang merupakan warga negara (WN) Selandia Baru. Pasukan TNI juga terus berupaya mencari. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close