Nusantaratv.com-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, dirinya mendapat tiga pesan dari Presiden Prabowo Subianto dalam acara Retret Kabinet Merah Putih, di Magelang, Jawa Tengah, yakni penegasan untuk mencapai swasembada pangan, pencegahan korupsi, serta efisiensi anggaran.
Mentan diingatkan untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu kurang dari 4 tahun, serta sudah menindaklanjuti hal tersebut dengan menerapkan dua strategi, yakni intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Untuk intensifikasi, disampaikannya diterapkan di Pulau Jawa karena produksi hasil pertanian di wilayah tersebut cukup besar, dengan mengimplementasikan program pompanisasi untuk tanah tadah hujan, optimalisasi alat pertanian, serta melakukan penanaman menggunakan bibit unggul.
Selanjutnya ia mengatakan, strategi ekstensifikasi dilakukan pihaknya dengan mencetak lebih banyak lahan yang produktif melalui cetak sawah, dan optimalisasi lahan rawa yang saat ini tercatat ada 360 ribu hektare, dan ditargetkan bertambah minimal sebanyak 350 ribu hektare pada tahun depan.
"Kemudian cetak sawah di Merauke ada 1 juta hektare, Kalimantan Tengah ada rencana 500 ribu hektare, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat," kata dia lagi, dikutip dari Antara.
Amran lebih lanjut menjelaskan dalam kegiatan retret kabinet yang digelar pada 24-27 Oktober kemarin, Presiden Prabowo turut berpesan untuk menerapkan mitigasi korupsi dimulai dari diri sendiri dan para pegawai di institusi yang Mentan pimpin.
Hal tersebut langsung diimplementasikan oleh Amran dengan cara memecat para pegawai yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi di lingkungan Kementan.
Sementara efisiensi anggaran, Amran mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan refocusing pembiayaan yang pada awalnya dialokasikan untuk perjalanan dinas dan biaya rapat, kini diprioritaskan untuk pembelian mesin atau benih bagi para petani.
"Efisiensi anggaran kami yang Rp1,7 triliun kemarin itu, tahun ini kami refocusing yang dulunya anggaran itu diperuntukkan biaya perjalanan dinas, biaya rapat, biaya seminar dan seterusnya, kami alihkan. Dahulukan petani, kami belikan benih, kami belikan automasi pertanian, kami belikan pompa untuk petani," katanya lagi.