Menlu Retno Sebut RI dan 10 Negara Sahabat Fokus Kerja Sama Ekonomi

Nusantaratv.com - 08 Desember 2023

Presiden Jokowi bersama Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Rwanda untuk Republik Indonesia Sheikh Abdul Karim Harelimana, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (08/12/2023). (Humas Setkab/Agung)
Presiden Jokowi bersama Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Rwanda untuk Republik Indonesia Sheikh Abdul Karim Harelimana, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (08/12/2023). (Humas Setkab/Agung)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (8/12/2023). 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut kerja sama ekonomi menjadi fokus hubungan bilateral dengan 10 negara sahabat.

"Fokus hubungan bilateral kita dengan 10 negara tersebut akan banyak terfokus pada kerja sama ekonomi," ujar Menlu Retno dalam keterangannya, Jumat (8/12/2023).

Sepuluh negara tersebut yakni Denmark, Kamboja, Kazakhstan, Rwanda, Pakistan, Cile, Laos, Kanada, Yordania, dan Angola. Lebih lanjut, Menlu Retno menjelaskan, tren perdagangan Indonesia dengan kesepuluh negara sahabat tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Selain itu, dari 10 negara sahabat tersebut, perdagangan Indonesia mengalami surplus dengan enam negara. Dia menambahkan volume perdagangan terbesar dilakukan dengan Pakistan dan investasi tertinggi yang masuk ke Indonesia dilakukan dengan Yordania.

"Volume perdagangan yang terbesar dilakukan dari 10 negara tersebut adalah dengan Pakistan yang tahun lalu mencapai lebih dari US$4,5 miliar. Sementara dari sisi investasi yang masuk ke Indonesia maka Yordania memegang posisi yang paling tinggi untuk tahun lalu hampir US$500 juta," sebut Menlu Retno.

Selain itu, dia mengungkapkan, saat ini Indonesia sedang melakukan negosiasi perjanjian investasi dengan Kazakhstan. Menlu Retno juga menyebut investasi Indonesia dengan Kamboja, Yordania, dan Angola mengalami peningkatan.

Selain kerja sama ekonomi, Menlu Retno menyampaikan, terdapat kerja sama terhadap beberapa isu lainnya seperti perlindungan warga negara Indonesia, kerja sama bidang industri, dan transisi energi. 

Sementara itu, terkait pengetasan penipuan daring bersama Laos dan Kamboja, upaya tersebut sedang ditempuh melalui kerja sama kedua negara.

"Kemudian kita juga sedang terus menjalin kerja sama di bidang industri strategis utamanya dengan Pakistan dan Kamboja. Sementara dengan Denmark, kita saat ini sedang mengembangkan kerja sama untuk transisi energi," tukas Menlu Retno.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close