Menkop UKM: Penguatan Fundamental digitalisasi UMKM jadi Sorotan Utama

Nusantaratv.com - 24 November 2022

Tangkapan virtual Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Kompas100 CEO Forum bertajuk "CEO Live Series #3 : Mendorong UMKM dan Ekonomi Kreatif Naik Kelas Melalui Go Digital", Jakarta, Kamis (24/11/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Tangkapan virtual Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Kompas100 CEO Forum bertajuk "CEO Live Series #3 : Mendorong UMKM dan Ekonomi Kreatif Naik Kelas Melalui Go Digital", Jakarta, Kamis (24/11/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan saat ini hal yang menjadi sorotan utama pihaknya adalah upaya penguatan dan perbaikan fundamental transformasi digital Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di berbagai daerah.

“Perbaikan dan penguatan itu dimulai dari kesiapan sumber daya manusia, literasi digital, tata kelola bisnis, termasuk penyiapan teknologi yang terbaru Web 3.0. Dalam era web 3.0, justru koperasi (dan UMKM) akan tumbuh menjadi pilihan model bisnis di era blockchain dan sudah mulai,” ujar dia dalam Kompas100 CEO Forum yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis.

Beberapa contoh implementasi teknologi Web 3.0 secara global yaitu Aminu, sebuah UMKM artisan di Nigeria yang terhubung dan memperoleh pembiayaan dari retailer mid-size di Jerman dengan menggunakan currency digital yang dapat digunakan untuk investasi atau dicairkan ke rekening usaha tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19, Aminu hanya menjual produknya di pasar secara tunai. Setelah wabah itu mulai berakhir, barulah UMKM tersebut bertransisi ke dalam ekosistem digital.

Selain itu, ada koperasi berbasis blockchain bernama Eva Coop dari Kanada yang bergerak di sektor transportasi ride hailing, dan cooperative group di Inggris yang bergerak di bidang ritel.

“Di Indonesia, Slankers (fans club-nya Band Slank) sudah membikin koperasi blockchain. Di beberapa tempat lainnya, koperasi untuk kripto, NFT (Non-Fungible Token), sudah mulai tumbuh,” ucapnya.
Dalam mempersiapkan transformasi digital UMKM, ada tiga gelombang disrupsi digital yang dilalui UMKM. Pada gelombang pertama, ditandai dengan kemunculan e-commerce, food delivery, ride hailing, dan research engine dengan pemain utama antara lain Lazada dan Traveloka.

Gelombang kedua adalah agritech dan foodtech seperti Tani Hub dan Taruna, lalu interactive experience and games seperti Agate dan OG Games. Selanjutnya ialah digital banking dan financial technology semisal metaverse, NTF, dan blockchain.

“Kehadiran Web 3.0 harus dioptimumkan oleh UMKM agar kita tidak lagi sekedar menjadi objek atau pengguna,” kata Teten.

Per Oktober 2021, tercatat ada 20,24 juta UMKM yang sudah terhubung ke dalam ekosistem digital atau naik 153 persen dari awal pandemi COVID-19 yang berada di kisaran 8 juta UMKM. Pada tahun 2024, ditargetkan 30 juta UMKM terdigitalisasi.

“Kami menyadari bahwa transformasi digital dari hulu ke hilir merupakan kunci bagi UMKM untuk mengoptimalkan potensi bisnisnya,” ungkap Menkop UKM.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close