Nusantaratv.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa prioritas pemerintah di bidang kesehatan bergeser dari penanganan pandemi COVID-19 menjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, Kementerian Kesehatan akan memberikan alokasi anggaran yang cukup untuk revitalisasi fasilitas kesehatan hingga program yang bersifat promotif preventif.
"Fokusnya adalah pelayanan primer nomor satu. Jadi kita akan melakukan alokasi anggaran yang cukup untuk revitalisasi puskesmas, posyandu, kemudian program-program yang sifatnya promotif preventif. Itu adalah salah satu prioritas kita, menjaga agar masyarakat kita tetap sehat, bukan mengobati orang sakit," kata Budi sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Budi mengatakan untuk prioritas kedua, pihaknya akan melakukan restrukturisasi rumah sakit di seluruh Indonesia. Hal itu agar layanan kesehatan kepada masyarakat dapat meningkat, khususnya bagi penyakit-penyakit yang menyebabkan kematian dan memerlukan biaya paling tinggi seperti jantung, stroke, dan kanker.
"Nanti kita akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, Polri, dan TNI supaya anggarannya pun disinergikan melalui mereka," kata dia.
Selanjutnya, fokus ketiga adalah membangun industri kesehatan. Untuk itu, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.
Kemudian fokus yang keempat, pemerintah akan mengembangkan kecukupan sumber daya manusia kesehatan. Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama untuk memastikan kecukupan dokter-dokter spesialis.
"Itu akan mendapatkan alokasi anggaran, baik langsung lewat kementerian maupun untuk pemberian beasiswa bagi tenaga kesehatan ini," katanya.
Fokus kelima, kata dia, adalah memperbaiki sistem pembiayaan kesehatan. Menurut dia, setelah dua tahun dilanda COVID-19 dan kini mulai pulih, masyarakat mulai memeriksakan penyakit lainnya.
"Itu sekarang yang sedang kita tata untuk memastikan pembiayaan kesehatan itu tetap bisa melayani masalah kesehatan masyarakat dengan sustainable," katanya.
Fokus selanjutnya, kata Budi, adalah program-program kesehatan masa depan berbasis bioteknologi, teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan lainnya.
"Semua teknologi kesehatan baru kita mulai masuk," ujar dia.(Ant)