Mendag Sebut Digitalisasi Suatu Keniscayaan

Nusantaratv.com - 31 Januari 2024

Mendag Zulkifli Hasan berinteraksi dengan para pedagang pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2023). ANTARA/Aris Wasita
Mendag Zulkifli Hasan berinteraksi dengan para pedagang pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2023). ANTARA/Aris Wasita

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menyebutkan digitalisasi merupakan suatu keniscayaan di semua bidang termasuk di sektor perdagangan.

"Memang digitalisasi perdagangan satu keniscayaan, makanya saya ajak UMKM, pedagang pasar. Untuk yang senior nggak mudah, perlu belajar lagi, perlu dibimbing, tapi nggak sulit kok," kata Zulkifli Hasan di sela kunjungannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Oleh karena itu, hingga saat ini pihaknya terus menggalakkan pertemuan kerja sama yang melibatkan pedagang pasar, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta e-commerce.

"Tujuannya untuk saling melengkapi, kalau nggak maka kita akan ketinggalan," katanya.

Menurut dia, para pedagang pasar diharapkan tidak hanya berjualan secara offline tetapi juga mampu menguasai penjualan online.

"Perlunya UMKM dan pedagang tradisional dilatih, bagaimana cara tampil, cara packaging-nya. Misalnya jual sambal dikemas pakai plastik kan nggak bagus, tapi kalau pakai botol akan lebih bagus," katanya.

Pihaknya mencatat transaksi yang terjadi pada perdagangan digital cukup menggembirakan. Di sepanjang tahun 2023 transaksi pada e-commerce diperkirakan mencapai Rp533 triliun.

Sedangkan pada penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) mencatatkan nilai transaksi hingga Rp25,7 triliun.

Selanjutnya, penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, mendukung potensi pertumbuhan e-commerce.

Pada kesempatan itu, ia meminta pedagang tradisional dan pelaku UMKM tidak terlibat dengan pinjaman rentenir karena merugikan.

"Itu bahaya sekali, bunganya tinggi," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close