Nusantaratv.com - Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengajak perempuan untuk mencicipi karakter Nyai Rodliyah Djazuli, istri KH Ahmad Djadzuli Utsman, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di desa Ploso Keju, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Menaker Ida Fauziyah di Kediri, Jumat, menilai sosok Nyai Rodliyah Djazuli adalah ibu yang tangguh. Selain menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu, ia juga tidak malu-malu bekerja di ruang publik.
"Bu Nyai Rodliyah Djazuli saat itu, perannya luar biasa. Bayangkan jika tidak ada dia, maka Kiai Djazuli akan sangat kerepotan mengambil peran yang bisa mengganggu konsentrasinya," katanya di Kediri.
Ia juga menambahkan, momen dalam pemutusan hubungan kerja bisa menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk mengingatkan keberadaan perempuan. Ibu Nyai Rodliyah Djazuli sudah mencontohkan pada saat itu bahwa sosoknya yang ulet, sabar, dan tegas.
Ia juga mengapresiasi kegiatan Halaqoh Bu Nyai Inspiratif #1 yang disebut PWNU Jawa Timur. Ia berharap ada sosok inspiratif lain yang juga terkelupas sehingga bisa menjadi inspirasi khususnya bagi perempuan.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Abdussalam Shohib mengatakan, kegiatan halaqoh ini dinamakan merayakan NU abad 1. Halaqoh disebut di wilayah Jawa Timur, sebagai harapan untuk mengambil berkah.
"Halaqoh ini merupakan bagian dari upaya PWNU Jatim untuk mengambil berkah pada penyepuhan. Itu di pesangon sebelum Indonesia merdeka, bahkan sebelum NU berdiri," kata Gus Salam, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan, kegiatan halaqoh ini tidak hanya bernama Pesantren Al Falah, kelurahan kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, tetapi juga beberapa pesangon lainnya.
Seperti di Pesantren Genggong Probolinggo dengan halaqoh ushul fiqih, kemudian di Pesantren Tebuireng, Jombang dengan halaqoh tasawuf, kemudian di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, dengan halaqoh Nyai Nur Khodijah, dan terakhir di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri halaqoh interpretasi nasional.
Ia menambahkan, sosok Bu Nyai Rodliyah Djazuli sangat menginspirasi. Bahkan, karena perjuangannya sekaligus Pesantren Al Falah, Kecamatan Mandiri bisa berkembang hingga saat ini.
"Ini menjadi inspirasi yang harus dimiliki pejuang NU saat ini nantinya, bahwa peran pesangon tidak kalah dengan peran perempuan di luar, mencerdaskan kader-kader bangsa melalui pesangon," kata Gus Salam.
Ketua Masyarakat Ekonomi Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri Nur Muhyar juga menambahkan bahwa Inspiratif ajang Halaqoh Bu Nyai merupakan ide brilian dari PWNU Jatim, agar peran besar Bunda Nyai dalam pesangon di lingkungan Nahdlatul Ulama tidak berkurang atau hanya istri Kiai yang dianggap bisa membalas.
"Kami di LPNU juga menjadikan perempuan sebagai ujung tombak dalam pelatihan yang kami sebut. Jadi kalau dulu perempuan identik dengan konsumsi, sekarang mereka jadi subjek pelatihan yang kita panggil, mulai dari pengelolaan keuangan, digital marketing, pengembangan UMKM dan program lainnya," kata Nur Muhyar.
Nur Muhyar yang juga salah satu panitia halaqoh setempat juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara tersebut.
Hadir dalam acara tersebut pengasuh PP Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri Kiai Nurul Huda Jazuli, Ibu Nyai Hajjah Lailatul Badriyah Djazuli, Gus Kautsar, Gus Zidni, Gus Lathoif, Gus Makmun, Kepala PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar, dan sejumlah severs di wilayah mataraman.(Ant)