Nusantaratv.com - Proses pembuatan batik memang rumit. Selain kesabaran, juga membutuhkan konsentrasi tinggi. Hal itu diakui salah seorang warga Rawamangun, Joyce S. Manik.
Dia bersama sejumlah warga Kelurahan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (9/5/2023), mengikuti acara 'Membatik Bersama' Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon berkolaborasi dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Timur.
"Bagus sekali acara 'Membatik Bersama' ini. Selain kami bisa mendapatkan teman baru, kami juga tahu dalam membuat batik itu butuh kesabaran dan konsentrasi tinggi. Jadi mesti benar-benar sabar, kalau nggak sabar memang tidak bisa membuat batik, hasilnya bisa berantakan," ujar Joyce.
"Harus dihayati dan konsentrasi. Kalau bisa sabar dan konsetrasi pasti tidak terlalu sulit untuk membuat batik," lanjutnya.
Dia mengakui keikutsertaannya dalam acara 'Membatik Bersama' ini sebagai upaya turut melestarikan batik. "Walaupun sudah lansia tapi juga harus ikut melestarikan batik," tambah Joyce.
Warga Rawamangun Joyce S. Manik.
Hal serupa dirasakan warga bernama Desmi Hutapea. Dia mengakui membuat batik merupakan pengalaman pertamanya.
"Saya baru pertama kali membuat batik seperti ini. Jadi saya pingin banget ikut acara ini. Mudah-mudahan setelah ini bisa membuat batik, tapi memang sulit dan butuh waktu untuk belajar membatik," cetus Desmi.
Pelatih batik Betawi, Lilis Rosmawati
Sementara itu, pelatih batik Betawi, Lilis Rosmawati mengaku senang karena warga sangat antusias mengikuti acara ini. "Tidak mengira akan seantusias ini warga. Alhamdulillah, saya dengan senang hati melatih, karena warga juga senang," imbuhnya.
Dia juga mengakui terdapat kendala dalam melatih warga membuat batik, mengingat mereka merupakan pemula.
"Jadi mereka belum mengetahui dan menguasai bagaimana cara memegang canting. Terus mereka belum bisa mengatur ritme antara mengambil lilin dan menuangkan ke pola. Kami sebagai pelatih benar-benar harus mengarahkan mereka bahwa begini loh membatik. Apalagi motif batik Betawi juga beragam," tambah Lilis.
Dia berharap acara seperti ini dapat terus dilakukan sehingga warga memiliki kegiatan positif serta bisa meningkatkan ekonomi keluarga jika serius dalam membuat batik.
"Harapan saya mudah-mudah ada kelanjutannya. Tapi tadi saya sudah bicara langsung dengan ibu Sondang Tampubolon kalau acara ini akan terus berlanjut, karena kegiatan ini sangat positif dan jika serius dalam membuat batik maka bisa menambah penghasilan," tukas Lilis.
Warga antusias mengikuti acara 'Membatik Bersama' Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tampubolon dan IWAPI Jakarta Timur.
Dalam kegiatan 'Membatik Bersama' ini terpilih karya terbaik, masing-masing diberikan kepada Yanti Magdalena (warga RW 10) dan Achmad Rizki (warga RW 07).