Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi Derita Demensia

Nusantaratv.com - 12 September 2022

Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. (The Famous People)
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. (The Famous People)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi menderita demensia. Dia tidak lagi mengenali atau mengingat anggota keluarganya.

Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin melalui akun Twitter resminya, pada Minggu (11/9/2022). Khairy mengungkapkan Abdullah mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kognitif tak lama setelah pensiun sebagai perdana menteri kelima Malaysia pada 2009. Sejak saat itu, kondisi ingatannya semakin memburuk.

"Ini merupakan tantangan bagi kami untuk melihat penurunan fungsi kognitifnya. Beberapa orang sadar tetapi banyak yang tidak. Keluarga telah memutuskan untuk membagikan ini secara terbuka, sebagian untuk menyoroti demensia dan gangguan kognitif," tulis Khairy di Twitter, seperti dilaporkan The Straits Times, Minggu (11/9/2022).

Dikenal sebagai Pak Lah, Abdullah mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 2009 dan digantikan oleh Najib Razak. Dia tidak banyak tampil dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Sebelumnya Khairy berbicara tentang kondisi mengkhawatirkan Abdullah pada peluncuran Konferensi Kedokteran Psikologis dan Pedoman Praktek Klinis Manajemen Demensia dan Skizofrenia Malaysia. Dia mengatakan Abdullah harus menggunakan kursi roda dan tidak dapat berfungsi secara normal lagi.

"Tubuh ada tapi pikiran tidak. Dia tidak ingat nama saya, nama istri saya," kata Khairy, yang menikah dengan putri Abdullah, Nori Abdullah. 

"Satu-satunya alasan saya tahu dia mengenaliku adalah kedipan matanya saat saya mengunjunginya."

"Ada lebih banyak hari buruk daripada hari baik. Jadi pertahankan dia dalam doa-doa Anda dan kami berharap untuk hari-hari yang lebih baik di masa depan," tambah Khariry.

Disebutkan mengenai alasan Abdullah tidak sering muncul di hadapan publik adalah karena kondisinya yang semakin menurun. "Ini juga mengapa dia tidak lagi terlihat di depan umum. Untungnya, kami dapat memberikan perawatan profesional. Banyak orang lain tidak dapat melakukannya. Penting bagi kami untuk berinvestasi dalam kepedulian sosial. untuk mendukung keluarga yang memiliki orang yang dicintai yang membutuhkan perawatan terus-menerus," imbuhnya.

Yayasan Penyakit Alzheimer Malaysia mengatakan, demensia adalah salah satu penyebab utama kecacatan di kalangan manula. Penyakit ini menyebabkan penurunan daya ingat, merusak pemikiran dan pemahaman, mengubah perilaku dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Sebuah survei pada 2018 oleh Institut Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Malaysia memperkirakan prevalensi kemungkinan demensia pada orang di Negeri Jiran itu berusia 60 tahun ke atas menjadi 8,5 persen.

Menyusul berita tersebut, media sosial dihebohkan dengan pengguna yang mengungkapkan harapan baik mereka untuk mantan perdana menteri.

"Apakah itu demensia, Alzheimer, Parkinson atau penyakit lain yang terkait dengan usia lanjut, lanjut usia dan lemah, masalahnya bukan bagaimana mereka mengatasinya tetapi bagaimana orang-orang di sekitar mereka, orang yang mereka cintai, keluarga dan pengasuh mengelola mereka. Itulah tantangannya. Orang itu tidak bisa 'berubah' atau beradaptasi, kita harus mengerti bagaimana menghadapinya," kata pengguna Twitter @zazulazman dalam balasan postingan Khairy.

"Keluarga saya bekerja dengan Pak Lah sebagai PNS dan diplomat, orang yang baik, dermawan dan rendah hati. Ini pasti menjadi tantangan tersendiri bagi Khairy, Nori. Doa kami menyertai kalian semua," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close