Makin Mengkhawatirkan! Spanyol dan Brasil Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet

Nusantaratv.com - 30 Juli 2022

Ilustrasi penderita cacar monyet/ist
Ilustrasi penderita cacar monyet/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Penyebaran wabah cacar monyet semakin meluas dengan dampak yang mengkhawatirkan. Spanyol dan Brasil melaporkan kematian pertama terkait monkeypox atau cacar monyet pada Jumat (29/7/2022).

Ini kematian pertama akibat cacar monyet di luar Afrika. 

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 22 Juli 2022, hanya lima kematian yang dilaporkan di seluruh dunia, semuanya di kawasan Afrika.

Dalam laporan terbarunya, Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan 4.298 kasus telah dikonfirmasi di negara itu.

Dari 3.750 penderita cacar monyet, sebanyak 120 orang dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal.

Sementara di Brasil, penderita cacar monyet yang meninggal adalah seorang pria berusia 41 tahun.

Selain terkena cacar monyet, pria itu juga menderita kanker dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Diketahui, pada Sabtu (23/7/2022) WHO menyatakan cacar monyet sebagai keadaan darurat global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, deklarasi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) menandai peningkatan respons terhadap penyakit cacar monyet.

Hingga Rabu (27/7/2022), jumlah kasus cacar monyet telah lebih dari 18.000, dan dilaporkan menyebar di 78 negara dengan 70 persen di antaranya di Eropa dan 25 persen di Amerika.

Cacar monyet berasal dari hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, dan terkadang menular ke manusia.

Cacar monyet pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada 1958. Kasus cacar monyet pertama yang diketahui pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Setelah 40 tahun tanpa kasus yang dilaporkan, cacar monyet muncul kembali di Nigeria pada tahun 2017.

Penyakit cacar monyet memiliki masa inkubasi sekitar tujuh hingga 14 hari.

Gejala awal cacar monyet biasanya seperti flu, demam, menggigil, kelelahan, sakit kepala dan kelemahan otot, diikuti dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

"Fitur yang membedakan infeksi cacar monyet dari cacar adalah perkembangan pembengkakan kelenjar getah bening," kata CDC, mengutip tribunnewscom.

Selanjutnya timbul ruam yang meluas di wajah dan tubuh, termasuk di dalam mulut dan di telapak tangan dan telapak kaki.

Cacar yang menonjol dan menyakitkan berwarna seperti mutiara dan berisi cairan, sering kali dikelilingi oleh lingkaran merah.

Lesi akhirnya berkeropeng dan sembuh selama dua hingga tiga minggu.

Cacar monyet bisa berakibat fatal hingga satu dari 10 orang dan diperkirakan lebih parah pada anak-anak.

Menurut para ahli, cacar monyet menyebar ketika terjadi kontak dekat dengan individu yang terinfeksi.

Penularan antar orang terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang besar, seperti kontak tatap muka yang lama.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close