Makanan Stunting Rp 4,9 M di Depok Disebut Tak Ada Rasanya

Nusantaratv.com - 17 November 2023

Makanan stunting di Depok. (Detikcom)
Makanan stunting di Depok. (Detikcom)

Penulis: Mochammad Rizki

​​​​​​Nusantaratv.com - Bantuan makanan stunting atau Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk balita stunting oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok diprotes warga karena tak memiliki rasa. Pemerintah Kota Depok pun memberikan penjelasan. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Depok, Mary Liziawati, mengatakan protes itu muncul karena orang tua terbiasa memberi anaknya makanan dengan tambahan gula.

Ia menyebut pihaknya hari ini tengah mengedukasi orang tua balita untuk mengikuti juknis Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Agar, pemberian PMT lokal disertai dengan edukasi.

"Kemarin sudah enam hari kudapan satu hari makanan lengkap disertai dengan kegiatan edukasi. Jadi kita mengedukasi ibu balita, ayo bikin makanan buat balita itu makanan yang sehat, bukan asal enak anaknya senang," ujar Mary, Kamis (16/11/2023).

Mary menjelaskan, protes warga soal makanan stunting yang tak ada rasa dikarenakan orang tua terbiasa memberi makan anaknya dengan tambahan gula, garam, dan penyedap rasa.

"Banyak yang bilang nggak ada rasanya, anaknya nggak mau makan. Berarti anaknya sudah terbiasa makan makanan yang ditambahin macem-macem, padahal untuk anak di bawah satu tahun itu tidak boleh ada tambahan apapun. Bahan-bahan yang disediakan tidak boleh ditambah apapun, garam, gula, apalagi penyedap," kata dia.

Mary mengatakan jika anak berusia enam bulan sudah diberi makanan yang terkontaminasi berbagai macam rasa, maka si anak akan terbiasa dengan makanan gurih.

"Kalau anak dari kecilnya enam bulan udah (makan) macam-macam, jadi lidahnya sudah terbiasa dengan makanan gurih," ujarnya.

Atas itu, kata Mary, anak tidak mau menerima makanan sehat. Hal itulah yang membuat pihaknya mengedukasi ibu balita untuk dapat membuat makanan yang sehat dan mencegah stunting.

"Akhirnya makanan sehatnya nggak mau ini yang kita edukasi ke ibu-ibu balita atau bikin makanan yang sehat, yang mengandung sumber protein hewani yang bisa mencegah terjadinya stunting," kata dia.

Sebelumnya, bantuan makanan stunting atau Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk balita stunting oleh Pemkot Depok yang dianggarkan Rp 4,9 miliar cuma berisi tahu dan nugget. Mary menyebut anggaran itu berasal dari dana insentif daerah.

"Jadi kita anggarannya, dari anggaran dana insentif daerah (DID). Pemkot Depok mendapat penghargaan insentif fiskal kinerja penggunaan stunting dari pemerintah pusat yang diterima sekitar akhir Oktober sehingga anggaran ini masih anggaran perubahan. Jadi anggarannya APBN ya," kata Mary kepada wartawan di Balai Kota Depok, Kamis (16/11/2023).

Mary menjelaskan, dari DID, pihaknya menerima Rp 6,6 miliar dari pemerintah pusat. Dari Rp 6,6 miliar, sebanyak Rp 4,9 miliar digunakan untuk PMT lokal.

"Nah jadi ini yang mungkin disampaikan dengan waktu yang sangat pendek sehingga tanggal 10 November kemarin kita sudah mulai program ini dengan persiapan yang pendek. Mungkin sosialisasi belum sampai ke masyarakat bahwa PMT lokal ini bentuknya 6 hari kudapan 1 hari makanan lengkap dan nanti berulang sampai 28 hari," papar dia.

Mary menyebut ramai yang diperbincangkan soal bantuan makan stunting berisi tahu dan nugget itu sebab Kota Depok baru pertama kali memberikan PMT dalam bentuk kudapan.

"Bahkan istilah kudapan ternyata belum dipahami masyarakat. Jadi kudapan itu antara makanan utama. Jadi bukan makanan lengkap tapi makanan selingan atau orang bilang cemilan lah ya," jelas dia.

Mary menyebut PMT ini baru pertama kali mendapat insentif daerah. Pihaknya mendapat anggaran dari pemerintah pusat untuk PMT lokal sebesar Rp 4,9 miliar yang akan diberikan ke 38 puskesmas Kota Depok.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close