Lombok Tengah Mengatakan Petani Tembakau Tidak bisa Menyuburkan Subsidi

Nusantaratv.com - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, pada musim tanam 2023, petani tembakau tidak akan lagi mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat.

"Sekarang sudah tidak ada lagi pupuk bersubsidi untuk petani tembakau," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Senin.

Dikatakan, Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Kode Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian yang ditetapkan pada 6 Juli 2022, pupuk bersubsidi hanya untuk jenis Urea dan NPK.

Kedua jenis pupuk bersubsidi ini dialokasikan untuk sembilan komoditas tanaman dengan inflasi tinggi antara lain padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao dan kopi.

"Di luar jenis komoditas tersebut termasuk komoditas tembakau tidak bisa menggunakan pupuk bersubsidi," katanya.

Dengan adanya kebijakan tersebut, petani tembakau harus menggunakan pupuk non subsidi pada tahun 2023 atau petani tembakau tidak lagi bisa mendapatkan pupuk bersubsidi seperti pada musim tanam tahun 2022.

"Itu kebijakan pemerintah pusat," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong petani tembakau untuk menggunakan pupuk alternatif seperti pupuk organik atau dengan mengurangi dosis pupuk dari sebelumnya saat mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Alokasi pupuk bersubsidi saat ini cukup terbatas," ujarnya.

Ia mengatakan, luas perkebunan tembakau di Lombok Tengah saat ini hampir 9.000 hektare dengan petani tembakau mencapai 24 persen dari 162.000 petani di Lombok Tengah.

"Petani tembakau di Lombok Tengah juga cukup banyak. Ini sudah menjadi PR besar pemerintah daerah ke depan," katanya.(Ant)