Nusantaratv.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli meminta PT TransJakarta meningkatkan sosialisasi perubahan nama halte kepada pelanggan.
"Jadi ini keluhan yang harusnya segera ditanggapi oleh TransJakarta, misalnya, memberi sosialisasi kepada masyarakat dengan baik,” kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Taufik menuturkan perubahan nama sejumlah Halte Bus TransJakarta telah banyak dikeluhkan para pengguna yang disampaikan melalui media sosial karena dilakukan tanpa sosialisasi.
Dia menilai pelanggan menjadi dirugikan karena tidak bisa memastikan tujuan maupun tempat penurunan di sejumlah halte.
Karena itu, dia meminta manajemen TransJakarta untuk merespons keluhan pengguna itu dengan baik sebagai salah satu bukti berkualitasnya pelayanan transportasi publik tersebut.
“Perubahan nama halte tanpa sosialisasi kepada pelanggan itu saya memang menyayangkan kenapa komunikasi antara
TransJakarta dan penumpang nggak bagus," ujarnya.
Dia menambahkan, sosialisasi langsung kepada masyarakat juga bisa dilakukan dengan melibatkan anggota DPRD DKI Jakarta yang akan langsung menyentuh masyarakat di permukiman warga.
“Bisa juga disampaikan lewat 106 anggota DPRD yang melakukan reses, apalagi mereka langsung masuk ke kampung-kampung sehingga efektif untuk memberikan sosialisasi,” katanya.
Sejumlah Halte Bus TJ mengalami perubahan nama dan dikeluhkan penggunanya, yakni Halte Tirtayasa di Petogogan berganti menjadi Halte Pasar Santa dan Halte Tendean berubah menjadi Halte Tegal Mampang. Sedangkan Halte Sarinah menjadi Halte MH Thamrin, Halte S Parman Podomoro City menjadi Halte Tanjung Duren.
Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan perubahan nama beberapa halte yang bertujuan untuk menetralisasi nama tersebut.
"Jadi penyesuaian nama halte bagian dari netralisasi nama halte-halte TransJakarta. Kan sebelumnya ada nama halte yang bersifat komersial. Jadi sekarang dinetralkan," kata Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta Wibowo saat dihubungi di Jakarta, Jumat.(Ant)