Nusantaratv.com - Seorang pejabat kesehatan senior China menyarankan orang-orang untuk menghindari kontak fisik dengan orang asing guna mencegah kemungkinan infeksi cacar monyet setelah kasus virus pertama dilaporkan di daratan China pada Jumat (16/9/2022).
"Untuk mencegah kemungkinan infeksi cacar monyet dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita, disarankan agar, Anda tidak melakukan kontak kulit langsung dengan orang asing," tulis Wu Zunyou, Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, di halaman Weibo resminya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/9/2022).
Wu juga meminta orang-orang untuk menghindari kontak kulit-ke-kulit dengan orang-orang yang telah berada di luar negeri dalam tiga pekan terakhir serta semua orang asing, saat dia memperingatkan kewaspadaan. "Perlu dan sangat penting untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan epidemi cacar monyet di tingkat sosial," lanjutnya.
Postingannya dibagikan secara luas di media sosial (medsos) selama akhir pekan, tetapi bagian komentar di bawah posting awalnya dinonaktifkan pada Minggu (18/9/2022) dan Senin (19/9/2022) di Beijing.
Beberapa, yang mengomentari versi yang diteruskan atau tangkapan layar dari postingannya, mempertanyakan mengapa orang asing di China, yang banyak di antaranya adalah penduduk jangka panjang dan belum pergi baru-baru ini karena terhalang Covid-19, dianggap lebih berbahaya daripada penduduk setempat.
Wu tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari hal ini yang dikirim ke akun media sosialnya pada Senin (19/9/2022).
Diketahui, kota di barat daya Chongqing mencatat infeksi virus cacar monyet (monkeypox) pada Jumat (16/9/2022) pada seseorang yang tiba dari luar negeri, menandai infeksi cacar monyet pertama yang diketahui di daratan China di tengah wabah global virus baru-baru ini.
Risiko penularannya rendah karena individu tersebut dikarantina setibanya di Chongqing, kata komisi kesehatan kota dalam pernyataannya. "Semua kontak dekat diisolasi dan ditempatkan di bawah pengawasan medis," ujarnya.
Sekitar 90 negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah penyakit virus, yang telah dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global. Dan terdapat lebih dari 60.000 kasus yang dikonfirmasi dan beberapa negara non-endemik telah melaporkan kematian terkait pertama mereka.