Kuliah Umum dan Peluncuran Buku K.H. Ma’ruf Amin: Bapak Ekonomi Syariah Indonesia Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Nusantaratv.com - 30 Maret 2023

Wapres K.H. Ma'ruf Amin (wapresri.go.id)
Wapres K.H. Ma'ruf Amin (wapresri.go.id)

Penulis: Supriyanto

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Yang saya hormati,

Gubernur D.I. Aceh beserta Forkopimda Provinsi Aceh 
Rektor Universitas Negeri Islam Ar-Raniry Banda Aceh
Civitas academica dan ananda mahasiswa yang hadir,
Serta para tamu undangan yang berbahagia.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat bertemu di bulan baik, Ramadhan kariem, di bumi Seuramoe Mekkah (Serambi Mekkah).

Tanpa terasa seminggu sudah kita masuki bulan Ramadan. Semoga amal dan ibadah yang kita lakukan semakin meningkatkan ketakwaan kita pada Allah SWT.

Saya ingin memulai acara ini dengan mengenang tapak tilas perjuangan masyarakat Aceh dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.

 Semenjak zaman penjajahan hingga kini, masyarakat Aceh telah mencatatkan peran penting dalam sejarah negeri. 

Di antaranya kita mengenal perjuangan masyarakat Aceh di masa Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Teuku Cik Di Tiro, Sultan Iskandar Muda, dan banyak lagi pahlawan nasional lainnya.

Pasca kemerdekaan, perjuangan tentu terus berlanjut, utamanya dalam mengisi pembangunan di berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi misalnya, kita berbangga hati atas jasa putra Aceh yang juga sahabat saya, Prof. Amin Aziz. Almarhum adalah tokoh cendekiawan muslim yang berkontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. 

Beliau salah satu yang merintis Bank Muamalat Indonesia (BMI). Berdirinya bank syariah pertama di Indonesia ini merupakan tonggak dan pembuka jalan bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.


 
Hadirin yang berbahagia, 

Banyak negara di dunia kini memberi perhatian lebih pada pembangunan ekonomi dan keuangan syariah. Tidak hanya karena dilandasi penerapan prinsip-prinsip keislaman dalam kehidupan, tetapi juga karena semakin besarnya nilai ekonomi dari ekonomi dan keuangan syariah.

Populasi muslim dunia yang mencapai 1,9 miliar orang pada tahun 2021 membelanjakan sekitar 2 triliun dolar AS untuk produk halal. 

Angka ini diperkirakan terus tumbuh mencapai 2,4 triliun dolar AS tahun 2024. 

Pada dekade ini, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia terus menunjukkan peningkatan di tataran global. 

State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-4 dalam ekonomi syariah.

Selain itu, Indonesia juga menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia, dengan pengeluaran mencapai 184 miliar dolar AS tahun 2020, atau 11,34% dari pengeluaran global.

 Seiring pertumbuhan ekonomi, pengeluaran ini diperkirakan akan mencapai 281,6 miliar dolar AS pada 2025. 

Di satu sisi, besarnya potensi ekonomi ditambah populasi muslim terbesar di dunia yang kita miliki, tentu selayaknya menjadi pemacu agar kita tidak sekadar menjadi pasar bagi produk halal. 

Bangsa Indonesia harus mampu menjadi pemain utama sebagai produsen dan layanan halal terkemuka di dunia. Bahkan ke depan, kita ingin Indonesia menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

Di sisi lain, tak dimungkiri, di hadapan kita masih terbentang jalan panjang untuk membangun ekonomi dan keuangan syariah.

 Kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional saat ini baru 25,44%, sementara di sektor perbankan pangsa perbankan syariah masih sekitar 7%.

Untuk itu, percepatan laju ekonomi dan keuangan syariah nasional membutuhkan political will yang kuat dari Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 

Komitmen ini juga memerlukan dukungan dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan, pelaku usaha, perbankan, media, masyarakat dan dunia pendidikan atau perguruan tinggi. 

Di sisi kelembagaan, pemerintah terus memperkuat pembangunan ekonomi dan keuangan syariah, dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Saat ini tengah dilakukan revisi dasar hukumnya, yaitu Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2020, guna mengakomodasi penambahan keanggotaan, pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta penguatan tugas dan fungsi. 

Sejauh ini, telah terbentuk 12 KDEKS, yaitu di Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, NTB, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Lampung, dan Kalimantan Selatan, dan segera menyusul beberapa provinsi lainnya di tahun ini. 

Saya menaruh harapan, KDEKS Provinsi Aceh juga segera terbentuk dengan kekhasannya.

Melalui KNEKS dan KDEKS, kita berharap terjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air, sehingga cita-cita Indonesia sebagai Pusat Industri Halal tahun 2024 dapat diwujudkan.

Hadirin sekalian,

Pemerintah memusatkan perhatian pada empat sektor pembangunan ekonomi dan keuangan syariah yaitu, 

(1) pengembangan industri produk halal, 

(2) pengembangan industri jasa keuangan syariah, 

(3) pengembangan usaha dan bisnis kewirausahaan syariah, dan 

(4) pengembangan dana sosial syariah.

Beberapa perkembangan yang telah dicapai di antaranya:

Dari sektor industri produk halal, saat ini telah terbentuk 3 KIH di Cikande, Bintan, dan Sidoarjo. Pekerjaan rumah selanjutnya adalah mengoptimalkan kawasan industri ini agar berkembang dan menggeliat dengan industri pengolahan produk halal berorientasi ekspor. 

Masih terkait industri halal, syukur alhamdulillah, dalam kurun 2 tahun ini, tampak perkembangan yang cukup signifikan. Di antaranya, 4 sektor unggulan Halal Value Chain (HVC), yaitu pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim, terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional. 

Pada kuartal III tahun 2022, pertumbuhan sektor HVC mencapai 5,5%, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 4,73%, atau naik sekitar 3 kali lipat dari kuartal III tahun 2021.


Di sektor industri keuangan syariah, selain penguatan regulasi dan infrastruktur industri keuangan syariah, saat ini tercatat 13 proyek KPBU pemerintah telah menggunakan pembiayaan syariah dengan total nilai Rp13,25 triliun. 

Pembiayaan ekonomi melalui surat berharga syariah negara (SBSN) juga meningkat. Pada periode 2013–2022 ada lebih dari 3.500 proyek SBSN di seluruh Indonesia, dan tercatat 145 proyek senilai Rp3,8 triliun dibangun di Provinsi Aceh.

Pada kesempatan ini saya juga mengapresiasi penyelenggaraan layanan syariah Jamsosnaker di Aceh yang telah beroperasi penuh. 


Untuk sektor dana sosial syariah, partisipasi masyarakat dalam wakaf uang terus meningkat, dengan akumulasi Wakaf Uang mencapai Rp1,77 triliun pada akhir 2022. Termasuk yang sedang didorong adalah fasilitasi pendanaan wakaf produktif. 

Bisnis dan usaha syariah, di antaranya pengembangan usaha syariah berbasis teknologi dan inovasi. Saat ini sudah dikembangkan berbagai riset berkualitas dengan penerapan IPTEK di sektor industri halal, serta  dibukanya pusat riset pangan halal nasional di Yogyakarta, serta pusat inovasi dan riset produk halal berbasis maritim di NTB.

Civitas academica Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,

Marilah kita menengok kembali semangat di balik nama universitas ini. Syekh Nuruddin Al-Raniri adalah ulama penasihat Kesultanan Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani. Beliau memiliki pengetahuan yang luas dan menuliskan banyak buku.

Saya mengajak kita semua, termasuk kepada ananda para mahasiswa, untuk melanjutkan estafet kepemimpinan, khidmat, kiprah, dan kecerdasan para pendahulu untuk kemajuan bangsa.


Pertama, UIN Ar-Raniry mengemban nama seorang ulama besar, yaitu Syeikh Nuruddin Ar-Raniry, yang telah memberikan kontribusi berharga dalam pengembangan pemikiran Islam di Aceh. 

Saya berharap, nama besar Ar-Raniry dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas academica UIN Ar-Raniry untuk melahirkan tokoh-tokoh terkemuka, khususnya dalam bidang ekonomi Islam


Kedua, sebagai generasi muda, lebih dari 21 ribu mahasiswa UIN Ar-Raniry saya harapkan dapat menjadi agen perubahan. Tidak hanya menjadi local champion untuk Aceh, tetapi juga menjadi national bahkan global champion.
Saya berharap UIN Ar-Raniry mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan mengisi pembangunan berbagai bidang, utamanya terkait ekonomi dan keuangan syariah, serta mampu mengikuti perkembangan zaman.


Ketiga, UIN Ar-Raniry agar terus mendorong para dosen dan mahasiswanya untuk mengkaji dan meneliti berbagai aspek ekonomi dan keuangan syariah. 
Begitu pula, saya minta UIN Ar-Raniry dapat menjalin kerja sama dengan universitas lain, untuk pengembangan ekonomi keuangan syariah. 

Pada awal Maret lalu, saya melakukan kunjungan kerja ke Kyoto University di Jepang. Kampus ini sangat berminat untuk bekerja sama dengan KNEKS untuk mengembangkan kajian ekonomi dan keuangan syariah. 

Model kerja sama seperti ini agar dimanfaatkan oleh UIN Ar-Raniry dan kampus lainnya di Aceh untuk menjajaki kerja sama antar universitas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 


Terakhir, tingkatkan peran perguruan tinggi dalam mendampingi para pelaku usaha, terutama UMK, agar ekonomi dan keuangan syariah di Aceh Darussalam semakin maju dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. 

Saya yakin, dengan tekad yang kuat dari semua komponen masyarakat Aceh, mulai dari Pemerintah Daerah, ulama, dan elemen masyarakat lainnya, ekonomi dan keuangan syariah di Aceh akan terus berkembang dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Tanah Rencong yang baldatun thayyibatun warabbul ghafur.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Saudara Saifuddin A. Rasyid, Rahmad Syah Putra, dan Arkin, yang dengan segenap upaya pemikirannya telah menyelesaikan buku mengenai upaya saya dalam membangun dan mengembangkan ekonomi syariah di tanah air.

Mengakhiri kuliah umum ini, izinkan saya menutupnya dengan pantun.
Tanah Rencong, Tanah Bertuah
Bumi Aceh, Bumi Syariah
Terima kasih untuk sambutan yang ramah
Bahagia hati bisa hadir dalam kuliah ilmiah

Sekapur sirih berisi gambir
Kain indah berbahan satin
Perjuangan kita masih belum berakhir
Sinergi ekonomi syariah mesti kuat terjalin

Selamat menjalankan ibadah puasa. 

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan. 

Wallahul Muwaffiq ilaa Aqwamith Thariiq, 
Wassamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close