Nusantaratv.com - Kuasa hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengaku memiliki sejumlah pertanyaan terhadap ahli dari kubu Prabowo-Gibran, Prof Andi Muhammad Asrun. Tapi, Todung ogah bertanya lantaran keberatan dengan Andi Asrun yang dulu merupakan bagian dari timnya.
Awalnya, Asrun memaparkan keterangannya sebagai ahli dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (4/4/2024). Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, kemudian meminta agar tim kuasa hukum Ganjar-Mahfud tak memberikan pertanyaan kepada Asrun karena keberatan dengan kehadiran Asrun.
Ketua majelis hakim Suhartoyo pun meminta semua pihak tetap memberikan pertanyaannya. Ia mengatakan MK tidak akan membatasi peserta sidang untuk memberikan pendalaman.
Tapi, Todung tetap takkan memberikan pertanyaannya. Ia mengaku akan konsisten terhadap keberatannya.
"Yang Mulia, kami punya beberapa pertanyaan tapi kami sudah menyatakan keberatan kami terhadap ahli, kami tidak akan kengajukan pertanyaan," ujar Todung.
"Keberatan Prof Yusril dicatat, tapi hakim membolehkan kok, silakan," kata Suhartoyo.
"Kami ingin konsisten dengan pernyataan kami," kata Todung.
Sebelumnya, kuasa hukum Anies-Muhaimin dan kuasa hukum Ganjar-Mahfud protes terhadap nama-nama ahli yang dihadirkan kubu Prabowo-Gibran. Mereka mempertanyakan independensi dari para ahli tersebut.
"Kami mendengar salah satu ahli yang dihadirkan ini adalah Prof Andi Muhammad Asrun, saudara ahli ini begitu kita mulai mempersiapkan segala hal terkait dengan permohonan ke MK ini, beliau masih sebagai direktur sengketa pilpres untuk 03," kata kuasa hukum Ganjar, Maqdir Ismail.
Maqdir mengaku khawatir dengan independensi dari Andi. Ia merasa keberatan dengan kehadiran Andi sebagai ahli.