KSAL: Alutsista Kita Rata-rata Tua

Nusantaratv.com - 09 Juni 2022

Ilustrasi alutsista. (Net)
Ilustrasi alutsista. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyebut alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik angkatan laut rata-rata sudah berusia tua. Atas itu, ia berharap anggaran pada 2023 salah satunya akan difokuskan pada upaya perawatan dan pemeliharaan alutsista.

"Baik pemeliharaan dan perawatan ini juga menjadi yang utama. Kita tahu semuanya alutsista kita rata-rata berusia sudah tua, sehingga perlu perawatan secara berkala setiap tahunnya untuk mempertahankan tadi," ujar Yudo usai peresmian Studio Nusantara Sagoro 1 dan Studio Nusantara Sagoro 2 di Gedung Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), Jakarta Timur, Rabu (8/6/2022).

Yudo menjelaskan, salah satu alasan pihaknya melakukan pemeliharaan dan perawatan alutsista secara berkala adalah karena pengadaan alutsista baru tidak sebanding dengan alutsista lama. Namun, ia menyebut pihaknya memahami hal itu.

"Kita memahami dengan anggaran negara yang ada, sehingga kita maksimalkan kita optimalkan unsur-unsur KRI-KRI yang sekarang ada, baik KRI, pesawat maupun kendaraan tempur marinir," tutur Yudo.

Eks Pangkogabwilhan I ini menjelaskan, untuk pengadaan pada tahun depan, pihaknya hanya membidik kapal-kapal patroli, kapal landing ship tank (LST), dan kapal bantu.

Yudo mengatakan untuk pengadaan kapal-kapal jenis Fregat ada pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Sudah kita sampaikan berapa kebutuhan kapal patroli kita untuk menggantikan kapal-kapal patroli kita yang sudah tua," jelasnya.

Komisi I DPR RI sendiri menyetujui usulan penambahan anggaran untuk TNI sebesar Rp32 triliun pada 2023.

Ini diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa usai melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR yang diselenggarakan secara tertutup pada Senin (6/6/2022).

Andika menyatakan pengajuan tersebut dilakukan untuk mencukupi rencana kebutuhan di tahun depan. Menurutnya, pemenuhan anggaran untuk rencana tersebut baru tercukupi sebanyak 30 persen saja dari pagu indikatif 2023.

"Oleh karena itu, kita juga, ya namanya usaha siapa tahu masih ada ruang penambahan anggaran," tandasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close