Nusantaratv.com - Kepala pertahanan Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (6/4/2023) mengklaim jika Korea Utara (Korut) telah menyelesaikan persiapannya dan dapat mengadakan uji coba nuklir kapan saja, lapor media lokal.
Memberi pengarahan kepada Komite Pertahanan Majelis Nasional, Menteri Pertahanan Korsel, Lee Jong-sup mengatakan, Seoul juga memperkuat pencegahannya terhadap ancaman nuklir dan rudal Pyongyang yang terus berkembang.
"(Korea Utara) telah menyelesaikan persiapan untuk apa yang akan menjadi uji coba nuklir ketujuh, dan mampu melakukan uji coba nuklir kapan saja," kata Lee seperti dikutip Anadolu Agency dari Kantor Berita Yonhap, Kamis (6/4/2023).
Lee juga memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang peluncuran hulu ledak nuklir taktis Hwasan-31 baru-baru ini oleh Korut dan uji coba drone serangan nuklir bawah laut.
Bulan lalu, Korut mengklaim militernya menguji senjata nuklir bawah air baru yang mampu menciptakan tsunami radioaktif berskala super dan mengatakan drone tersebut dapat dioperasikan dari pantai atau pelabuhan mana pun.
Lee mengatakan kepada anggota parlemen, Korsel bersama dengan Amerika Serikat (AS) akan menanggapi Korut jika terjadi uji coba nuklir, tetapi tidak menjelaskan strategi pemerintahnya dalam menanggapi bersama.
Lee mengatakan militernya sedang memantau lokasi uji coba nuklir Punggye-ri Korut untuk kemungkinan uji coba nuklir. Dia juga menegaskan pembicaraan trilateral antara pejabat pertahanan senior Korsel, AS, dan Jepang akan diadakan akhir bulan ini.
Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas langkah-langkah untuk melawan ancaman nuklir dan rudal yang berkembang, menurut badan tersebut.
Sementara itu, kepala utusan nuklir AS dan Korsel bertemu pada Kamis (6/4/2023) di Seoul dan membahas situasi keamanan terkini di Semenanjung Korea.
Dalam pertemuan tersebut, kepala negosiator nuklir Korsel, Kim Gunn, dan timpalannya dari AS, Sung Kim, setuju untuk melanjutkan upaya mereka untuk mencegah Korut mengembangkan senjata nuklir, Kantor Berita Yonhap melaporkan, mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.
"Kedua belah pihak sepakat untuk menanggapi dengan tegas setiap provokasi dari Pyongyang di bawah postur pertahanan gabungan Korea Selatan-AS yang kuat sambil terus mengawasi kemungkinan provokasi lebih lanjut dari Korea Utara," jelas kementerian itu.